Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Faik Konica

Profil Faik Konica | Merdeka.com

Faik Konica merupakan salah satu figur paling berpengaruh dalam budaya Albania pada awal abad ke-20.  Ia lahir di Konitsa (sekarang wilayah Yunani Utara), tidak jauh dari perbatasan Albania pada 15 Maret 1875. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di desa aslinya, Konica melanjutkan pendidikan formal di Xavierian Shkodër Jesuit College di Shkodra. Di sekolah ini, Konica mulai belajar banyak mengenai Albania, termasuk budaya dan sejarahnya, serta mulai berkenalan langsung dengan budaya Eropa dan pemikiran Barat. Konica melanjutkan pendidikan formal setingkat SMA di Galatasaray High School, Istambul.
   
Konica memperoleh banyak kesempatan untuk menuntut ilmu, mulai dari tahun 1890. Ia menghabiskan tujuh tahun waktunya di Prancis untuk mendapatkan pendidikan di Lisieux, dan kemudian mendaftar ke Universitas Dijon dengan mengambil jurusan Roman Language and Philology. Setelah lulus pada tahun 1895, ia memutuskan untuk pindah ke Paris dan kuliah lagi pada Jurusan Satra Prancis, Latin, dan Yunani Abad Pertengahan di College de France sebelum akhirnya menuntaskan masa pendidikannya di salah satu universitas paling ternama di dunia, Harvard University.
   
Penulis yang menguasai 7 bahasa dengan lancar yaitu Albania, Yunani, Prancis, Turki, Italia, Inggris, dan Jerman ini berusaha membawa pemikiran dan budaya Barat di negaranya secara halus dengan tetap menghargai tradisi asli. Konica merupakan salah seorang penulis yang mengagas program penerjemahan dan penyuntingan teks sastra kuno Albania. Dalam sebuah artikel berjudul "Per themelimin e një gjuhës letrarishte Shqip", yang diterbitkan dalam edisi pertama Albania, Konica menekankan  pentingnya menciptakan bahasa sastra terpadu dengan menyarankan solusi yang paling jelas, bahwa dua dialek utama, Tosk dan Gheg, harus menyatu dan dicampur secara bertahap.
   
Gaya bahasanya yang mencair merupakan dasar terbentuknya bahasa sastra modern Albania. Pada tahun 1896-1897, Konica tinggal di Brussel dan memulai menerbitkan majalah sastra Albania secara berkala yang diedarkan baik di Brussel maupun Paris. Majalah yang berhenti terbit pada tahun 1909 ini merupakan majalah paling penting pada masa itu. Pada tahun 1903-1904, ia tinggal di London dan terus menjadi editor dan penerbit dengan menggunakan nama samara Thrank Spiroberg. Ia banyak menelurkan karya seperti artikel sarkastik untuk mengkritik keterbelakangan budaya dan kenaifan.
   
Sastrawan yang berpindah agama dari Islam ke Katolik Roma saat di Prancis ini mempunyai hubungan yang dekat dengan Apollinaire sejak di Brussel dan London, yang kemudian menerbitkan memoir tentang dirinya 1 Mei 1912 di Mercure de France yang diawali dengan kalimat: “Dari banyak orang yang telah saya temui dan tinggal dalam pikiran saya, Faik Bey Konica termasuk salah satu yang paling luar biasa.”
   
Penulis yang dikenal dengan nama Dominic saat di Prancis ini berhasil mengorganisasi Albanian Congres of Trieste yang digelar pada 27 Februari-6 Maret 1913 dan secara langsung memberi dukungan pada pemerintah pusat Albania di bawah pimpinan Essad Pasha. Konica meninggal dunia pada 15 Desember 1942 pada usia 67 tahun dan dimakamkan di Forest Hills Cemetery di Boston. Pada tahun 1998 jenazahnya dipindahkan ke Tirana dan dimakamkan di Tirana Park di Artificial Lake.

Riset dan Analisa: Isti Kumalasari

Profil

  • Nama Lengkap

    Faik Konica

  • Alias

    Dominic

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Konitsa, Yunani

  • Tanggal Lahir

    1875-03-15

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Yunani

  • Biografi

    Faik Konica merupakan salah satu figur paling berpengaruh dalam budaya Albania pada awal abad ke-20.  Ia lahir di Konitsa (sekarang wilayah Yunani Utara), tidak jauh dari perbatasan Albania pada 15 Maret 1875. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di desa aslinya, Konica melanjutkan pendidikan formal di Xavierian Shkodër Jesuit College di Shkodra. Di sekolah ini, Konica mulai belajar banyak mengenai Albania, termasuk budaya dan sejarahnya, serta mulai berkenalan langsung dengan budaya Eropa dan pemikiran Barat. Konica melanjutkan pendidikan formal setingkat SMA di Galatasaray High School, Istambul.
       
    Konica memperoleh banyak kesempatan untuk menuntut ilmu, mulai dari tahun 1890. Ia menghabiskan tujuh tahun waktunya di Prancis untuk mendapatkan pendidikan di Lisieux, dan kemudian mendaftar ke Universitas Dijon dengan mengambil jurusan Roman Language and Philology. Setelah lulus pada tahun 1895, ia memutuskan untuk pindah ke Paris dan kuliah lagi pada Jurusan Satra Prancis, Latin, dan Yunani Abad Pertengahan di College de France sebelum akhirnya menuntaskan masa pendidikannya di salah satu universitas paling ternama di dunia, Harvard University.
       
    Penulis yang menguasai 7 bahasa dengan lancar yaitu Albania, Yunani, Prancis, Turki, Italia, Inggris, dan Jerman ini berusaha membawa pemikiran dan budaya Barat di negaranya secara halus dengan tetap menghargai tradisi asli. Konica merupakan salah seorang penulis yang mengagas program penerjemahan dan penyuntingan teks sastra kuno Albania. Dalam sebuah artikel berjudul "Per themelimin e një gjuhës letrarishte Shqip", yang diterbitkan dalam edisi pertama Albania, Konica menekankan  pentingnya menciptakan bahasa sastra terpadu dengan menyarankan solusi yang paling jelas, bahwa dua dialek utama, Tosk dan Gheg, harus menyatu dan dicampur secara bertahap.
       
    Gaya bahasanya yang mencair merupakan dasar terbentuknya bahasa sastra modern Albania. Pada tahun 1896-1897, Konica tinggal di Brussel dan memulai menerbitkan majalah sastra Albania secara berkala yang diedarkan baik di Brussel maupun Paris. Majalah yang berhenti terbit pada tahun 1909 ini merupakan majalah paling penting pada masa itu. Pada tahun 1903-1904, ia tinggal di London dan terus menjadi editor dan penerbit dengan menggunakan nama samara Thrank Spiroberg. Ia banyak menelurkan karya seperti artikel sarkastik untuk mengkritik keterbelakangan budaya dan kenaifan.
       
    Sastrawan yang berpindah agama dari Islam ke Katolik Roma saat di Prancis ini mempunyai hubungan yang dekat dengan Apollinaire sejak di Brussel dan London, yang kemudian menerbitkan memoir tentang dirinya 1 Mei 1912 di Mercure de France yang diawali dengan kalimat: “Dari banyak orang yang telah saya temui dan tinggal dalam pikiran saya, Faik Bey Konica termasuk salah satu yang paling luar biasa.”
       
    Penulis yang dikenal dengan nama Dominic saat di Prancis ini berhasil mengorganisasi Albanian Congres of Trieste yang digelar pada 27 Februari-6 Maret 1913 dan secara langsung memberi dukungan pada pemerintah pusat Albania di bawah pimpinan Essad Pasha. Konica meninggal dunia pada 15 Desember 1942 pada usia 67 tahun dan dimakamkan di Forest Hills Cemetery di Boston. Pada tahun 1998 jenazahnya dipindahkan ke Tirana dan dimakamkan di Tirana Park di Artificial Lake.

    Riset dan Analisa: Isti Kumalasari

  • Pendidikan

    • Sekolah Dasar Turkish
    • Xavierian Shkodër Jesuit College di Shkodra
    • Galatasaray High School
    • Romance Language and Philology di Universitas Dijon
    • Sastra Prancis, Latin dan Yunani Abad Pertengahan di College de France
    • Harvard University

  • Karir

    • Penulis, Juru bicara

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya