Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Erik Satrya Wardhana

Profil Erik Satrya Wardhana | Merdeka.com

Peran ayahnya sangat besar dalam mendorong Erik Satrya Wardhana untuk berpolitik. Sejak di bangku sekolah dasar, Erik sudah diajak berdiskusi politik oleh sang ayah. Saat berada di bangku SMP, Erik pernah mengikuti demonstrasi besar-besaran yang terjadi akibat penolakan dicalonkannya kembali Presiden Soeharto pada tahun 1978. Erik menjadi satu-satunya siswa yang masih berada di bangku SMP yang berani melakukan demo pada saat itu.

Erik aktif menjadi salah seorang pengurus Partai Golkar pada tahun 1993 sampai dengan 1998. Pada tahun 1997 Erik sempat menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat tetapi tidak terlalu lama karena adanya reformasi saat itu. Selain berkiprah dalam dunia politik Erik juga pernah bekerja sebagai pegawai Bank Bukopin yang menjabat sebagai Bank Officer. Dan merupakan seorang peneliti, yang pernah meneliti dan mempelajari mengenai kasus Timor-Timur sebelum masuk dalam lembaga IDI (Institue of Democracy for Indonesia).

Setelah sempat berhenti di dunia politik pada tahun 2004, Erik kemudian bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) pada bulan Desember 2006. Di tahun 2009, Erik mencalonkan diri sebagai calon legislatif Dapil III Jawa Barat. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI di bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan Komisi IV. Ketertarikannya pada bidang pertanian membuatnya sangat kritis terhadap kebijakan yang berlawanan dengan kepentingan rakyat. Seperti pada sektor pertanian, Erik menegaskan perlu adanya keterkaitan antara industri dengan pertanian.

Riset dan analisis oleh Ayu Kurnia

Profil

  • Nama Lengkap

    Erik Satrya Wardhana ME

  • Alias

    Erik

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Jakarta

  • Tanggal Lahir

    1964-04-30

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    Erna Ermawati Khotim

  • Biografi

    Peran ayahnya sangat besar dalam mendorong Erik Satrya Wardhana untuk berpolitik. Sejak di bangku sekolah dasar, Erik sudah diajak berdiskusi politik oleh sang ayah. Saat berada di bangku SMP, Erik pernah mengikuti demonstrasi besar-besaran yang terjadi akibat penolakan dicalonkannya kembali Presiden Soeharto pada tahun 1978. Erik menjadi satu-satunya siswa yang masih berada di bangku SMP yang berani melakukan demo pada saat itu.

    Erik aktif menjadi salah seorang pengurus Partai Golkar pada tahun 1993 sampai dengan 1998. Pada tahun 1997 Erik sempat menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat tetapi tidak terlalu lama karena adanya reformasi saat itu. Selain berkiprah dalam dunia politik Erik juga pernah bekerja sebagai pegawai Bank Bukopin yang menjabat sebagai Bank Officer. Dan merupakan seorang peneliti, yang pernah meneliti dan mempelajari mengenai kasus Timor-Timur sebelum masuk dalam lembaga IDI (Institue of Democracy for Indonesia).

    Setelah sempat berhenti di dunia politik pada tahun 2004, Erik kemudian bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) pada bulan Desember 2006. Di tahun 2009, Erik mencalonkan diri sebagai calon legislatif Dapil III Jawa Barat. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI di bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan Komisi IV. Ketertarikannya pada bidang pertanian membuatnya sangat kritis terhadap kebijakan yang berlawanan dengan kepentingan rakyat. Seperti pada sektor pertanian, Erik menegaskan perlu adanya keterkaitan antara industri dengan pertanian.

    Riset dan analisis oleh Ayu Kurnia

  • Pendidikan

    • Universitas Padjadjaran jurusan Management pada tahun 1983
    • Universitas Indonesia

  • Karir

    • Anggota HMI
    • Ketua Senat Fakultas Ekonomi UNPAD dan menjadi ketua senat Gabungan Universitas Padjajaran.
    • Anggota Partai Golkar
    • Anggota DPR RI Komisi IV

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya