Profil
Edward Natpei
Politisi asal Vanuatu kelahiran 17 Juli 1954 ini adalah tokoh besar Vanuatu. Dia pernah menjadi Menteri Luar Negeri Vanuatu pada tahun 1991 meskipun hanya sebentar.
Edward menjabat sebagai Perdana Menteri Vanuatu selama dua masa jabatan dan menjadi Presiden vanuatu pada 2 Maret 1999 hingga 24 Maret 1999.
Edward pertama kali terpilih sebagai anggota Parlemen pada tahun 1983. Tahun 1996, dia terpilih sebagai Juru Bicara Parlemen dan pada 1999 terpilih menjadi Presiden Vanua'aku Pati.
Pada voting parlemen yang dilangsungkan pada 25 November 1999, Edward diajukan sebagai salah satu kandidat untuk posisi Perdana Menteri, namun dikalahkan oleh Barak Sope. Saat pada akhirnya Barak Sope kehilangan kepercayaan Parlemen, Natapei pun menjadi Perdana Menteri pada 13 April 2001.
Posisi itu tetap berada di tangannya setelah menang dalam pemilihan bulan Mei 2002. Dan meskipun pencapaian partainya, Anglophone, tidak terlalu bagus pada pemilihan Juli 2004, Edwards tetap dipilih lagi sebagai Anggota Parlemen untuk Konstituen Port Villa dengan jumlah pemilihan tertinggi.
Edward kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri pada 22 September 2008 untuk kedua kalinya. Dia mengumumkan beberapa kebijakan utama pemerintahannya yang mencakup transparansi, pemerintahan yang baik, dan melawan korupsi.
Dalam masa jabatannya, Edward berulang kali mendapatkan mosi tidak percaya dari beberapa lawan politiknya. Hingga akhirnya pada 27 November 2009, Edward dianggap tidak memenuhi syarat untuk terus menjabat sebagai Perdana Menteri. Dewan parlemen menyebutkan bahwa Edward tidak menghadiri 3 pertemuan parlemen tanpa memberikan informasi ketidakhadiran. Karena staf Edward gagal memberikan dokumen yang dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang ketidakhadiran tersebut, Serge Vohor pun ditunjuk untuk menggantikan Edward.
Namun, pada 5 Desember, Hakim Ketua, Vincent Lunabek, memutuskan bahwa keputusan Juru Bicara untuk menonaktifkan Perdana Menteri pada 27 November 2009 tidak sesuai dengan konstitusi dan tidak memiliki efek hukum. Pada 10 Desember, Parlemen menyatakan kepercayaan mereka pada Edward secara formal dan mengembalikan jabatan Perdana Menteri kepadanya.
26 Juni 2011, Parlemen menunjuk Sato Kilman sebagai Perdana Menteri. Sehingga jabatan Edward ikut dilepas.
Riset dan analisa oleh Noviana Indah T.