Profil
Edmond Halley
Astronom, pakar geo-fisika, matematikawan, ahli meteorologi dan ilmuwan fisika Edmond Halley memang telah menyatu dengan temuan orbit dari komet yang kemudian menjadi eponim dari namanya sendiri. Halley juga dikenal sebagai Astronom Kerajaan Inggris kedua menggantikan pendahulunya, John Flamsteed.
Lahir di Haggerston, Shoreditch, Inggris, sang ayah, Edmond Halley Senior, adalah salah satu dari keluarga Derbyshire dan bekerja sebagai pembuat sabun yang terbilang sangat sukses di London. Sejak kecil, Halley sudah sangat tertarik dengan matematika dan menempuh pendidikan dasar di St Paul's School. Pada 1673, Halley meneruskan pendidikan tingkat lanjut di Queen's College, Oxford dan telah mempublikasikan berbagai karya ilmiah terkait sistem panas dan titik api matahari selama masih menyandang predikat mahasiswa.
Tiga tahun berikutnya, Halley menamatkan pendidikan di Oxford dan berkunjung ke Saint Helena, pulau di selatan Atlantik, dan mendirikan observatori untuk membuat katalog bintang di belahan Selatan bumi. Saat mengamati pergerakan planet Merkurius, Halley menyadari bahwa gerak orbital yang sama dari planet terdekatnya, Venus, bisa digunakan untuk menentukan ukuran mutlak tata surya.
Pada 1678, Halley kembali ke Inggris dan menerbitkan hasil observasinya dari Saint Helena setahun berikutnya di bawah judul Catalogus Stellarum Australium yang juga berisi detil pengamatan terhadap 341 bintang di belahan Selatan. Karya ini membuat posisi Halley bisa disetarakan dengan astronomer agung Renaissance lainnya, Tycho Brache, sekaligus memberinya gelar M.A. dari Oxford University dan diangkat sebagai Fellow dari perkumpulan ilmiah maha-elit, The Royal Society.
Sepanjang karir sebagai seorang astronom, Edmond Halley lebih banyak meneliti gerak dan posisi Bulan meski ia juga sangat tertarik dengan gaya gravitasi. Edmond Halley yang sama juga bertindak selaku sponsor dan penanggung biaya publikasi dari Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (terbit 1687), karya puncak dari ilmuwan agung Sir Isaac Newton.
Sekitar 1706, Halley bisa disebut telah fasih berbahasa Arab dan berhasil melanjutkan terjemahan Buku V - VII dari Apollonius's Conics yang semula mulai diterjemahkan oleh ilmuwan Edward Bernard. Pakar astronomi ini juga berhasil menyelesaikan terjemahan (semula dikerjakan oleh David Gregory) Buku I - IV dari karya yang sama berdasarkan versi asli dalam bahasa Yunani. Setelah menyelesaikan rekonstruksi Buku VIII dari karya tersebut, Halley mempublikasikan secara bersamaan dalam satu edisi komplit berbahasa Latin pada 1710.
Edmond Halley menikah dengan Mary Tooke pada 1682 dan dikaruniai 3 anak. Dua dekade terakhir masa hidupnya dihabiskan dengan menjabat sebagai Astronom Kerajaan yang dipegang hingga wafat pada 1942. Astronom agung Edmond Halley dimakamkan di halaman gereja tua di St. Margaret, Lee, London Selatan. Jasadnya dikebumikan dalam satu kubah bersama dengan Astronom Kerajaan John Pond yang juga terletak berdekatan dengan makam tak bertanda dari Astronom Kerajaan lainnya, Nathaniel Bliss.
Riset dan Analisis: Mochamad Nasrul Chotib