Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Edgar Allan Poe

Profil Edgar Allan Poe | Merdeka.com

Lahir di Boston, Massachusetts, Poe juga dikenal sebagai seorang penulis, penyair, editor, dan kritikus seni yang sering dikaitkan dengan gerakan Romantisme di Amerika Serikat. Sastrawan yang dikenal dengan atmosfer gelap dan penuh misteri dalam berbagai karyanya ini merupakan salah satu penulis pertama yang tulisannya diakui dunia sastra sebagai pelopor dalam misteri dan fiksi detektif seperti yang dikenal saat ini. Di samping itu, Edgar Allan Poe juga dikenal sebagai penulis cikal bakal genre cerita yang, menurut lidah modern, disebut sebagai science-fiction.
   
Poe kecil hidup sebagai yatim piatu setelah ibunya meninggal dan ayahnya meninggalkan keluarganya. Poe kemudian diasuh oleh pasangan John dan Frances Allan dan tinggal di Richmond, Virginia. Poe masuk ke University of Virginia untuk menempuh pendidikan lanjut. Sayangnya, masalah ekonomi memaksanya untuk keluar dari universitas tersebut.

Poe juga sempat mendaftar sebagai anggota militer Amerika dan memutuskan untuk meninggalkan keluarga yang telah mengasuhnya hingga dewasa tersebut. Gagal dalam karir militer membuat sastrawan jenius kelahiran 1809 ini menggali bakat menulisnya dan memutuskan untuk hidup secara profesional dari karyanya.

Pada 1827, Poe berhasil mengeluarkan koleksi puisi pertamanya, Tamerlane and Other Poems. Beberapa saat kemudian, Poe memutuskan mendalami dunia sastra dan fokus pada karya prosa. Selain itu, penulis karya monumental The Purloined Letter ini juga bekerja di berbagai jurnal sastra sebagai kritikus dan editor. Pengalamannya bekerja di jurnal tersebut membuat masyarakat mengenal gaya tulisannya dan kritik sastranya yang dianggap memiliki keunikan tersendiri.

Namun, memiliki nama besar di dunia literatur tidak berarti Poe menikmati hidup mewah. Sebaliknya, ia hidup berpindah-pindah dan kondisi ekonominya selalu dalam keadaan yang buruk karena hanya bergantung dari hasil menulis saja.
   
Pada 1835, Poe menikah dengan Virginia Clemm di Baltimore. Selang dua tahun berikutnya, salah satu mahakarya sang sastrawan, The Raven, berhasil diterbitkan dan menuai sukses besar. Sayangnya, kesuksesan tersebut justru diikuti dengan  meninggalnya sang istri akibat tuberculosis dua tahun setelah puisi tersebut lahir.

Kehilangan sang istri merupakan pukulan sangat berat bagi sang pujangga yang memang telah mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti kolera, serangan jantung, dan sejumlah penyakit lainnya. Tekanan fisik dan mental yang diderita Poe mulai membawanya ke dunia yang justru lebih kelam: konsumsi obat-obatan dan minuman beralkolhol. Demikian berat depresi yang dialami bahkan Poe juga dipercaya pernah mencoba upaya bunuh diri.

Selepas kematian istrinya, Poe merencanakan untuk meluncurkan jurnalnya sendiri. Sebuah rencana yang belum sempat terwujud hingga akhirnya penulis berbakat dan misterius ini meninggal dunia pada usia yang baru 40 tahun pada 7 Oktober 1849. Pun hingga profil diunggah, sebab pasti kematian sastrawan besar ini masih menyisakan misteri.

Jelasnya, beberapa hari sebelum kematiannya, tepatnya pada 3 Oktober 1849, Poe ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh Joseph W. Walker, seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat di jalanan kota Baltimore. Sempat dilarikan ke Washington Medical College untuk menerima perawatan, Poe tidak pernah sadar sepenuhnya untuk menjelaskan kondisi yang menimpa dirinya. Alih-alih bercerita tentang kondisi penyakitnya, pujangga besar ini bahkan tidak mampu menjelaskan mengapa pakaian yang dikenakannya saat itu adalah milik orang lain. Lebih celaka lagi, semua catatan medis, termasuk sertifikat kematian Edgar Allan Poe, dinyatakan hilang. Kondisi ini yang menimbulkan banyaknya spekulasi dan teori terkait kematian misterius sang pujangga misteri ini.

Betapapun, dunia sastra boleh ragu tentang sebab musabab kematian Edgar Allan Poe. Tapi dunia sastra jelas tidak ragu keagungan dan keunikan karya sang sastrawan sendiri. Nama Poe dijadikan eponim berbagai tempat, gedung, penghargaan sastra, bahkan salah satu kapal angkatan laut Amerika dalam Perang Dunia II sempat menyandang nama USS E.A. Poe. Di samping itu, beberapa rumah yang sempat ditinggali sastrawan besar ini diubah menjadi museum.

Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

Last update 29/10/2013 12:30

Profil

  • Nama Lengkap

    Edgar Allan Poe

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Boston, Massachusetts

  • Tanggal Lahir

    1809-01-19

  • Zodiak

    Capricorn

  • Warga Negara

    Amerika Serikat

  • Biografi

    Lahir di Boston, Massachusetts, Poe juga dikenal sebagai seorang penulis, penyair, editor, dan kritikus seni yang sering dikaitkan dengan gerakan Romantisme di Amerika Serikat. Sastrawan yang dikenal dengan atmosfer gelap dan penuh misteri dalam berbagai karyanya ini merupakan salah satu penulis pertama yang tulisannya diakui dunia sastra sebagai pelopor dalam misteri dan fiksi detektif seperti yang dikenal saat ini. Di samping itu, Edgar Allan Poe juga dikenal sebagai penulis cikal bakal genre cerita yang, menurut lidah modern, disebut sebagai science-fiction.
       
    Poe kecil hidup sebagai yatim piatu setelah ibunya meninggal dan ayahnya meninggalkan keluarganya. Poe kemudian diasuh oleh pasangan John dan Frances Allan dan tinggal di Richmond, Virginia. Poe masuk ke University of Virginia untuk menempuh pendidikan lanjut. Sayangnya, masalah ekonomi memaksanya untuk keluar dari universitas tersebut.

    Poe juga sempat mendaftar sebagai anggota militer Amerika dan memutuskan untuk meninggalkan keluarga yang telah mengasuhnya hingga dewasa tersebut. Gagal dalam karir militer membuat sastrawan jenius kelahiran 1809 ini menggali bakat menulisnya dan memutuskan untuk hidup secara profesional dari karyanya.

    Pada 1827, Poe berhasil mengeluarkan koleksi puisi pertamanya, Tamerlane and Other Poems. Beberapa saat kemudian, Poe memutuskan mendalami dunia sastra dan fokus pada karya prosa. Selain itu, penulis karya monumental The Purloined Letter ini juga bekerja di berbagai jurnal sastra sebagai kritikus dan editor. Pengalamannya bekerja di jurnal tersebut membuat masyarakat mengenal gaya tulisannya dan kritik sastranya yang dianggap memiliki keunikan tersendiri.

    Namun, memiliki nama besar di dunia literatur tidak berarti Poe menikmati hidup mewah. Sebaliknya, ia hidup berpindah-pindah dan kondisi ekonominya selalu dalam keadaan yang buruk karena hanya bergantung dari hasil menulis saja.
       
    Pada 1835, Poe menikah dengan Virginia Clemm di Baltimore. Selang dua tahun berikutnya, salah satu mahakarya sang sastrawan, The Raven, berhasil diterbitkan dan menuai sukses besar. Sayangnya, kesuksesan tersebut justru diikuti dengan  meninggalnya sang istri akibat tuberculosis dua tahun setelah puisi tersebut lahir.

    Kehilangan sang istri merupakan pukulan sangat berat bagi sang pujangga yang memang telah mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti kolera, serangan jantung, dan sejumlah penyakit lainnya. Tekanan fisik dan mental yang diderita Poe mulai membawanya ke dunia yang justru lebih kelam: konsumsi obat-obatan dan minuman beralkolhol. Demikian berat depresi yang dialami bahkan Poe juga dipercaya pernah mencoba upaya bunuh diri.

    Selepas kematian istrinya, Poe merencanakan untuk meluncurkan jurnalnya sendiri. Sebuah rencana yang belum sempat terwujud hingga akhirnya penulis berbakat dan misterius ini meninggal dunia pada usia yang baru 40 tahun pada 7 Oktober 1849. Pun hingga profil diunggah, sebab pasti kematian sastrawan besar ini masih menyisakan misteri.

    Jelasnya, beberapa hari sebelum kematiannya, tepatnya pada 3 Oktober 1849, Poe ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh Joseph W. Walker, seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat di jalanan kota Baltimore. Sempat dilarikan ke Washington Medical College untuk menerima perawatan, Poe tidak pernah sadar sepenuhnya untuk menjelaskan kondisi yang menimpa dirinya. Alih-alih bercerita tentang kondisi penyakitnya, pujangga besar ini bahkan tidak mampu menjelaskan mengapa pakaian yang dikenakannya saat itu adalah milik orang lain. Lebih celaka lagi, semua catatan medis, termasuk sertifikat kematian Edgar Allan Poe, dinyatakan hilang. Kondisi ini yang menimbulkan banyaknya spekulasi dan teori terkait kematian misterius sang pujangga misteri ini.

    Betapapun, dunia sastra boleh ragu tentang sebab musabab kematian Edgar Allan Poe. Tapi dunia sastra jelas tidak ragu keagungan dan keunikan karya sang sastrawan sendiri. Nama Poe dijadikan eponim berbagai tempat, gedung, penghargaan sastra, bahkan salah satu kapal angkatan laut Amerika dalam Perang Dunia II sempat menyandang nama USS E.A. Poe. Di samping itu, beberapa rumah yang sempat ditinggali sastrawan besar ini diubah menjadi museum.

    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

    Last update 29/10/2013 12:30

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya