Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yang Ditakutkan dari Trump Selepas Lengser: Beberkan Informasi Rahasia Negara

Yang Ditakutkan dari Trump Selepas Lengser: Beberkan Informasi Rahasia Negara Donald Trump. ©2019 AFP Photo

Merdeka.com - Sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sudah beberapa kali membocorkan informasi rahasia untuk menyerang musuh-musuhnya, meraih keuntungan politik, dan menekan pemerintahan negara lain. Perbuatan Trump ini sebetulnya membahayakan kemampuan intelijen AS. Sebagai mantan presiden, ada banyak alasan yang bisa membuat Trump kembali mengungkap rahasia negara dan itu bisa mengancam keamanan nasional sekaligus menjadi dilema bagi pemerintahan Joe Biden nanti. Begitulah yang ditakutkan sejumlah pejabat dan para pengamat di AS saat ini.

Semua presiden yang sudah keluar dari Gedung Putih membawa rahasia negara di dalam kepala mereka, termasuk prosedur untuk meluncurkan senjata nuklir, mengumpulkan informasi dari intelijen--termasuk aset terselubung di pemerintahan negara lain--serta perkembangan teranyar sistem persenjataan canggih.

Dikutip dari laman the Washington Post pekan lalu, tidak ada presiden baru yang begitu khawatir terhadap orang yang digantikannya akan membeberkan rahasia negara ketimbang presiden terpilih Joe Biden saat ini. Demikian dikatakan sejumlah pejabat AS. Tidak hanya Trump memang punya catatan pernah mengungkapkan rahasia negara, tapi juga karena dia sedang marah kepada pemerintahan AS, terutama terhadap apa yang dia sebut sebagai "deep state" atau "persekongkolan" yang dia yakini ingin menghalangi dia dari menang pemilu 2016 dan membuat dia kalah pada pemilu tahun ini.

"Siapa pun yang sedang dalam kondisi kesal, tidak puas, marah, punya risiko akan membeberkan informasi rahasia, baik ketika dia masih menjabat atau ketika sudah lengser. Trump jelas masuk kategori ini," kata Davis Priess, mantan pejabat CIA dan penulis buku "The President's Book of Secrets," berisi berbagai informasi dari intelijen yang disampaikan kepada presiden dan stafnya.

Pihak Gedung Putih tidak merespons permintaan tanggapan soal ini.

Sering tidak begitu menyimak

Sebagai presiden, Trump punya akses kepada berbagai informasi rahasia di pemerintahan dan punya kewenangan untuk mengungkapkannya dan menyebarkannya atas alasan apa pun. Setelah dia lengser, dia masih punya akses kepada informasi rahasia di masa pemerintahannya. Namun hak sah untuk membeberkan rahasia itu lenyap ketika Biden sudah diambil sumpahnya sebagai presiden baru pada Januari nanti.

Meski begitu sejumlah ahli mengetahui, Trump dilaporkan kerap tidak begitu menyimak apa yang disampaikan intelijen ketika mereka memberikan laporan dan dia tidak benar-benar paham bagaimana cara kerja aparat keamanan negara. Ketidakpedulian dia menjadi faktor yang bisa mengurangi risiko.

"Dengan berbagai informasi yang dia ketahui dan karakter dia yang demikian, kurang disiplin, itu bisa jadi bahaya. Tapi masih untungnya adalah, dia sering tidak begitu menyimak," kata Jack Goldsmith yang pernah bertugas di Departemen Kehakiman di masa pemerintahan Presiden George W Bush dan rekan penulis buku "After Trump: Reconstructing the Presidency."

"Dia mungkin tidak begitu tahu banyak tentang detil-detil informasi, tapi dia paling tidak tahu sedikit," kata pensiunan jenderal Peter B Zwack, mantan intelijen militer dan atase pertahanan AS di Rusia pada 2012-2014.

Bisa dimanfaatkan oleh musuh AS

Kemungkinannya memang kecil Trump tahu detil soal intelijen, seperti nama agen rahasia atau di mana mereka memasang alat pemantau. Tapi dia kemungkinan besar tahu tentang bagaimana informasi itu diperoleh dan itu bisa dimanfaatkan pihak musuh.

"Trump bisa mengakses dan menyerap kemampuan yang dimiliki intelijen," kata John Fitzpatrick, mantan intelijen dan ahli sistem keamanan untuk melindungi informasi rahasia. Informasi yang kemungkinan diketahui Trump, kata Fitzpatrick, termasuk tentang kemampuan khusus militer, rincian tentang senjata siber dan mata-mata, satelit yang dipakai AS dan sejumlah operasi rahasia.

Dengan sesumbar soal kemampuan intelijen, Trump bisa membuat agen rahasia AS berada dalam bahaya. Dan dia sudah pernah melakukan kecerobohan itu ketika mencoba mengancam musuhnya. Pada Agustus 2019, dia mencuitkan detil foto udara dari sebuah pangkalan rudal Iran. Foto semacam itu termasuk materi yang sangat dijaga kerahasiaannya oleh para intelijen sebab foto semacam itu bisa mengungkap kemampuan teknis intelijen AS.

Dengan foto itu pula para peretas dan jago Internet bisa mengetahui satelit mana yang digunakan untuk memotret pangkalan rudal Iran itu dan lokasi orbitnya.

Para ahli khawatir kesombongan Trump dengan mengumbar informasi itu bisa membuat dia mengungkap informasi rahasia kepada musuh-musuh Amerika. Seorang pejabat AS bahkan membayangkan apa jadinya jika Trump bercuap soal kehebatan teknologi pesawat Air Force One atau di mana saja lokasi militer AS menempatkan pesawat nirawak (drone).

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Fasilitas Negara yang Boleh dan Tak Boleh Dipakai Presiden jika Ikut Kampanye

Ini Daftar Fasilitas Negara yang Boleh dan Tak Boleh Dipakai Presiden jika Ikut Kampanye

Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya