WNI yang tewas akibat kecelakaan bus di Malaysia asal Medan
Merdeka.com - Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri mengumumkan seorang WNI tewas kecelakaan bus di Malaysia asal Medan. Diungkapkan Direktur PWNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal, keluarga korban sudah dihubungi sementara satu lagi masih dalam proses.
"Yang tewas dua, satu dari Medan, satu lagi kemungkinan dari Pasuruan. Kita masih coba kontak keluarga, dari dua yang tewas, baru satu yang sudah dikontak," ucap pria kerap disapa Iqbal kepada merdeka.com, Sabtu (9/1).
Iqbal mengatakan Satgas Perlindungan WNI KBRI Malaysia telah melakukan koordinasi dengan Balai Polis Kuala Selangor dan RS Sungai Buloh, serta RS Tanjung Karang, Malaysia. Dari hasil koordinasi itu, tercatat 40 WNI jadi korban kecelakaan, dua meninggal dunia, sementara enam dirujuk ke RS Sungai Buloh dan 32 dirujuk ke RS Tanjung Karang.
Hingga malam tadi, lanjut Iqbal, ada empat yang masih memerlukan perawatan di RS Sungai Buloh. Sedangkan WNI luka ringan sudah diizinkan keluar rumah sakit.
Kecelakaan bus di Malaysia tewaskan dua WNI ©2016 Merdeka.comJenazah rencananya akan dipulangkan pagi ini, Minggu (10/1).
"Satu jenazah korban meninggal akibat kecelakaan bus akan dipulangkan besok pagi dengan pesawat MH860 tujuan Medan. Sedangkan satu jenazah lainnya masih ditelusuri ahli warisnya," ungkap dia.
Sebuah bus pariwisata yang dikabarkan mengangkut 42 warga negara Indonesia mengalami kecelakaan di Asam Jawa, Kuala Selangor, Malaysia, kemarin siang waktu setempat. Bus masuk parit dan dua WNI tewas seketika di lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan sopir yang berkewarganegaraan Malaysia, bus nahas itu hendak menuju kawasan wisata Jetty Lumut. Dalam perjalanan di daerah Hutan Melintang, bus disalip sebuah truk kontainer. Ekor truk lantas melibas kepala bus menyebabkan sopir kehilangan kendali. Tak ayal bus milik perusahaan Ayah Raja ini menghajar tiang dan parit di sisi kiri.
Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur menyediakan nomor kontak bagi masyarakat yang merasa memiliki keterkaitan dengan korban bus pariwisata itu. Keluarga dapat menghubungi hotline KBRI Kuala Lumpur di +60 19 334 5114 (Bapak Yudha) atau Hotline Kemlu di 081289009045 (Bapak Herman).
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Ini Alami Kejadian Tak Terduga saat Ingin Ambil Pesanan Makanannya, Motor Tercebur ke Got
Ketika ingin mengambil pesanan risol, wanita ini mengalami kejadian tak terduga saat di perjalanan.
Baca SelengkapnyaMengalami Kecelakaan Tragis di Tol Cipali, Ini Sejarah PO Bus Handoyo Raja Jalanan dari Lembah Tidar
Bus ini memiliki pengalaman yang panjang sebagai bus malam
Baca SelengkapnyaWanita Ini Bagikan Cerita saat Bantal Kesayangannya Ketinggalan di Bus, Sudah Dipakai selama 33 Tahun
Dalam perjalanan menuju Solo untuk menjenguk ibunya yang sakit, wanita ini bersama suaminya menggunakan transportasi sleeper bus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bus Kecelakaan Tunggal di Tol Cipali, 7 Orang Tewas
Bus mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Cipali
Baca SelengkapnyaTim Traffic Accident Analysis Investigasi Sebab Bus Partai Hanura Terguling di Tol Ngawi
Tiga orang tewas dalam peristiwa itu. Dua di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaTabrakan Kereta di Bandung, 3 Orang Tewas
Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya