Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO Siap Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Gejala Covid-19 dan Pelacakan Kontak Pasien

WHO Siap Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Gejala Covid-19 dan Pelacakan Kontak Pasien Aplikasi Android. © Google

Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini berencana meluncurkan aplikasi untuk memungkinkan orang-orang di negara-negara yang kekurangan sumber daya untuk mengetahui apakah mereka positif Virus Corona COVID-19.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Sabtu (9/5) WHO juga sedang mempertimbangkan fitur pelacakan kontak berbasis Bluetooth juga, demikian disampaikan oleh seorang pejabat di badan tersebut.

Aplikasi ini akan menanyakan kepada orang-orang tentang gejala mereka dan memberi panduan apakah mereka sudah tertular Covid-19 atau belum, kata Bernardo Mariano, kepala petugas informasi untuk WHO.

Informasi lain, seperti cara diuji, akan dipersonalisasi menurut negara pengguna.

Meskipun WHO akan merilis versi di toko aplikasi secara global, pemerintah mana pun akan dapat mengambil teknologi yang mendasari aplikasi, menambahkan fitur dan merilis versi sendiri di toko aplikasi, kata Mariano dalam sebuah wawancara telepon.

Manfaatnya untuk negara

India, Australia, dan Inggris telah merilis aplikasi virus resmi menggunakan teknologi mereka sendiri, dengan fitur-fitur umum termasuk memberi tahu orang-orang apakah akan diuji berdasarkan gejala mereka dan mencatat pergerakan orang untuk memungkinkan pelacakan kontak yang lebih efisien.

Beberapa negara meningkatkan pelacakan kontak, atau proses menemukan, menguji, dan mengisolasi individu yang berpapasan dengan individu yang menular.

Hal ini dipandang penting untuk membuka ekonomi dengan aman, dan aplikasi yang mengotomatiskan bagian dari proses dapat mempercepat upaya.

WHO mengharapkan aplikasinya menarik minat di negara-negara lain, termasuk beberapa di Amerika Selatan dan Afrika yang jumlah kasus positifnya terus meningkat.

Mereka mungkin kekurangan teknologi dan insinyur untuk mengembangkan aplikasi atau berjuang untuk menawarkan pengujian dan pendidikan.

"Manfaatnya benar-benar untuk negara-negara yang tidak memiliki apa-apa," kata Mariano.

Insinyur dan desainer, termasuk beberapa yang sebelumnya bekerja di Alphabet Inc Google dan Microsoft Corp, telah menjadi sukarelawan selama berminggu-minggu untuk mengembangkan aplikasi baru dengan sekitar lima di antaranya mengawasi proses.

Mereka merancangnya di open-source pada layanan hosting GitHub, artinya kode terbuka untuk masukan publik.

Beberapa anggota tim menolak berkomentar.

Pertimbangan hukum dan privasi

Mariano mengatakan dia ingin memasukkan alat tambahan di luar pemeriksa gejala, termasuk panduan mandiri untuk perawatan kesehatan mental.

Tim juga sedang mempertimbangkan apa yang oleh WHO disebut sebagai penelusuran kedekatan kontak.

Para insinyur telah melakukan pekerjaan pendahuluan dan berbicara dengan pembuat sistem operasi ponsel Apple Inc dan Google tentang kemungkinan mengadopsi teknologi yang rencananya akan dirilis bersama perusahaan bulan ini untuk mempermudah penelusuran.

Teknologi ini bergantung pada "jabat tangan" virtual antara ponsel yang saling berdekatan hanya dalam waktu lima menit.

Ponsel menyimpan catatan pertemuan semacam itu yang dianonimkan, yang memungkinkan seseorang yang kemudian dites positif untuk secara anonim mengirim pemberitahuan ke kontak terbaru tentang kemungkinan paparan virus.

Tetapi Mariano mengatakan pertimbangan hukum dan privasi telah mencegah WHO untuk tidak menambahkan fitur tersebut. Dia menyatakan keprihatinan tentang banyak bisnis yang menggunakan perangkat tertentu dan menggunakan data pribadi untuk meraup keuntungan.

"Kami ingin memastikan kami memagari semua risiko di sekitarnya," katanya.

Apple dan Google mengatakan sistem mereka tidak akan menggunakan data apa pun untuk keperluan lain dan akan dihentikan ketika pandemi sudah berakhir.

 

Reporter: Teddy Tri Setio Berty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya

Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Terobosan Baru, Pemerintah Kembangkan Platform untuk Cari Jemaah Haji Hilang dan Tersesat
Terobosan Baru, Pemerintah Kembangkan Platform untuk Cari Jemaah Haji Hilang dan Tersesat

Pencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
27.400 Aplikasi Pemerintah Gabung Jadi 1, Bisa Cari Semuanya
27.400 Aplikasi Pemerintah Gabung Jadi 1, Bisa Cari Semuanya

Integrasi ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dan mengajukan permohonan informasi. Juga, mengintegrasikan informasi dari berbagai Kementerian.

Baca Selengkapnya
6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya

Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya