Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO Sebut Pandemi Memburuk, Tak akan Ada Keadaan Normal dalam Waktu Dekat

WHO Sebut Pandemi Memburuk, Tak akan Ada Keadaan Normal dalam Waktu Dekat Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©2020 AFP PHOTO/CHRISTOPHER BLACK/WORLD HEALTH ORGANIZATION

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Senin bahwa tidak akan ada yang kembali normal dalam waktu dekat karena terlalu banyak negara yang mengacaukan respons mereka terhadap pandemi virus corona.

Setelah catatan harian 230.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO pada hari Minggu lalu, badan kesehatan PBB itu mengatakan pandemi hanya akan bertambah buruk, kecuali orang-orang mematuhi jarak fisik, mencuci tangan, dan memakai masker.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa negara-negara yang mengurangi pembatasan dan penutupan sekarang menyaksikan kebangkitan virus karena mereka tidak mengikuti metode yang terbukti untuk mengurangi risiko.

"Saya ingin terus terang dengan Anda: Tidak akan ada kembali ke 'normal lama' untuk masa mendatang," Tedros mengatakan pada konferensi pers virtual dari Jenewa, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/7).

"Biarkan saya terbuka: terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah. Virus tetap menjadi musuh publik nomor satu, tetapi tindakan banyak pemerintah dan orang tidak mencerminkan hal ini," tegas Tedros.

Dia mengatakan, pesan berbeda dari para pemimpin negara telah merusak kepercayaan dalam penanganan pandemi.

"Jika pemerintah tidak meluncurkan strategi komprehensif untuk menekan penularan virus, dan jika populasi tidak mengikuti prinsip-prinsip kesehatan masyarakat dasar, "hanya ada satu cara pandemi ini akan pergi," katanya.

"Ini akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk dan lebih buruk lagi."

Empat Model Negara Hadapi Pandemi

Hingga pertengahan Juli, virus corona telah membunuh hampir 570.000 orang dan menginfeksi lebih dari 12,9 juta sejak wabah itu muncul di China Desember lalu.

"Meskipun jumlah kematian harian relatif stabil, ada banyak yang harus dikhawatirkan," kata Tedros.

Dia mengatakan ada empat skenario yang terjadi di seluruh dunia.

Mereka adalah: negara-negara yang waspada dan terhindar dari wabah besar, mereka yang mendapat wabah besar di bawah kendali, mereka yang meredakan pembatasan dan sekarang mundur, dan mereka yang berada dalam fase transmisi yang intens.

Tedros menambahkan episentrum virus hingga kijni tetap di Amerika.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini

Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini

Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.

Baca Selengkapnya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya