WHO Sebut Pandemi Memburuk, Tak akan Ada Keadaan Normal dalam Waktu Dekat
Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Senin bahwa tidak akan ada yang kembali normal dalam waktu dekat karena terlalu banyak negara yang mengacaukan respons mereka terhadap pandemi virus corona.
Setelah catatan harian 230.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO pada hari Minggu lalu, badan kesehatan PBB itu mengatakan pandemi hanya akan bertambah buruk, kecuali orang-orang mematuhi jarak fisik, mencuci tangan, dan memakai masker.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa negara-negara yang mengurangi pembatasan dan penutupan sekarang menyaksikan kebangkitan virus karena mereka tidak mengikuti metode yang terbukti untuk mengurangi risiko.
"Saya ingin terus terang dengan Anda: Tidak akan ada kembali ke 'normal lama' untuk masa mendatang," Tedros mengatakan pada konferensi pers virtual dari Jenewa, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/7).
"Biarkan saya terbuka: terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah. Virus tetap menjadi musuh publik nomor satu, tetapi tindakan banyak pemerintah dan orang tidak mencerminkan hal ini," tegas Tedros.
Dia mengatakan, pesan berbeda dari para pemimpin negara telah merusak kepercayaan dalam penanganan pandemi.
"Jika pemerintah tidak meluncurkan strategi komprehensif untuk menekan penularan virus, dan jika populasi tidak mengikuti prinsip-prinsip kesehatan masyarakat dasar, "hanya ada satu cara pandemi ini akan pergi," katanya.
"Ini akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk dan lebih buruk lagi."
Empat Model Negara Hadapi Pandemi
Hingga pertengahan Juli, virus corona telah membunuh hampir 570.000 orang dan menginfeksi lebih dari 12,9 juta sejak wabah itu muncul di China Desember lalu.
"Meskipun jumlah kematian harian relatif stabil, ada banyak yang harus dikhawatirkan," kata Tedros.
Dia mengatakan ada empat skenario yang terjadi di seluruh dunia.
Mereka adalah: negara-negara yang waspada dan terhindar dari wabah besar, mereka yang mendapat wabah besar di bawah kendali, mereka yang meredakan pembatasan dan sekarang mundur, dan mereka yang berada dalam fase transmisi yang intens.
Tedros menambahkan episentrum virus hingga kijni tetap di Amerika.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini
Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaKisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca Selengkapnya