Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO: Cacar Monyet Tidak Tergolong Darurat Kesehatan Global

WHO: Cacar Monyet Tidak Tergolong Darurat Kesehatan Global Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, penyebaran cepat cacar monyet di puluhan negara tidak menjadikan penyakit itu tergolong sebagai darurat kesehatan global.

Kendati demikian, Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut cacar monyet sebagai ancaman kesehatan yang berkembang dan mendesak pemerintah di seluruh dunia melakukan pemantauan dan pengawasan, penelusuran kontak, tes, dan memastikan orang-orang yang berisiko tinggi memiliki akses vaksin dan pengobatan antivirus.

Dikutip dari laman CNBC, WHO mengumupulkan komite kedaruratan untuk menetapkan tingkat bahaya cacar monyet terhadap komunitas internasional. Menurut data WHO, sedikitnya 3.000 kasus cacar monyet ditemukan di lebih dari 50 negara sejak awal Mei.

Komite kedaruratan mempertimbangkan apakah akan mengaktifkan tingkat siaga tertinggi WHO untuk menanggapi wabah tersebut, yang disebut darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Sejauh ini, Covid-19 dan polio yang ditetapkan WHO sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional.

Kendati WHO tidak mengaktifkan tingkat siaga tertingginya, Tedros mengatakan wabah cacar monyet meningkatkan kekhawatiran karena menyebar cepat di negara-negara non endemik, di luar Afrika Barat dan Tengah. Dalam wabah saat ini, 84 persen kasus dilaporkan di Eropa.

"Apa yang membuat wabah terbaru ini secara khusus mengkhawatirkan adalah kecepatan, terus menyebar ke negara-negara dan kawasan baru dan risiko penularan lebih lanjut dan berkelanjutan ke populasi rentan termasuk orang-orang yang mengalami masalah kekebalan, perempuan hamil dan anak-anak," jelas Tedros dalam rilisnya pada Sabtu.

Dia menambahkan, penelitian sirkulasi penyebaran cacar monyet di Afrika diabaikan, yang membahayakan kesehatan masyarakat di sana dan seluruh dunia.

Cacar monyet berasal dari keluarga virus yang sama dengan cacar tapi memiliki gejala yang lebih ringan. Sebagian besar pasien cacar monyet sembuh dalam dua sampai tiga pekan tanpa pengobatan khusus.

Menurut WHO, wabah cacar monyet utamanya menginfeksi pria gay dan biseksual yang berhubungan seksual dengan banyak pasangan. Dari 468 pasien cacar monyet yang diungkapkan informasi demografisnya, 99 persen merupakan pria. Sebagian besar dari mereka diidentifikasi sebagai pria yang berhubungan seks dengan sesama pria dan memiliki usia rata-rata 37 tahun.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 3 Januari: Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional

Peristiwa 3 Januari: Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional

Tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya

Dengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya