Warga Suriah di wilayah konflik mulai dapat bantuan dari PBB

Merdeka.com - Konvoi bantuan terdiri dari sembilan 9 truk yang membawa bahan makanan, obat-obatan serta kebutuhan bagi 7.200 orang tiba di wilayah Ghinka lokasi yang diduduki pemberontak, Rabu (14/2).

Ini adalah bantuan pertama yang masuk ke wilayah Ghouta Timur sejak 28 November lalu, Di mana hampir 400.000 warga sipil terkepung dalam situasi perang. Selama berbulan-bulan pihak PBB telah meminta kepada Pemerintah Presiden Bashar al Assad untuk melakukan gencatan senjata guna menyalurkan bantuan.

"Konvoi antar organisasi pertama @UN dan @SYRedCrescent tahun ini melintasi garis konflik ke #Nashabieh di #EastGhouta untuk memberikan pasokan makanan, obat-obatan bagi 7.200 orang di wilayah konflik," kata Kantor Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB melalui akun Twitter, Seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (14/2).

Pejabat PBB Program Pangan Dunia (WFP) untuk Suriah, Jakob Kern mengatakan, bahwa mereka telah menyediakan jatah makanan sebulan untuk lebih dari 7.000 warga sipil di sana.

"Kita masih membutuhkan lebih banyak bantuan. Perang harus dihentikan untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan warga," tulisnya di Twitter.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Suriah, Elizabeth Hoff mengatakan, bantuan yang diberikan sebanyak 1,8 ton untuk 10.000 pengobatan termasuk antibiotik, insulin, cuci darah, obat penenang dan pereda sakit.

Hoff mengatakan selama ini tidak ada pemberitaan mengenai lebih dari 700 pasien yang menunggu pelayanan kesehatan di timur Ghouta. Badan Kesehatan PBB telah meminta kepada Pemerintah Suriah selama berbulan-bulan untuk mengizinkan memberi bantuan di sana.

Biasanya konvoi bantuan PBB ke Suriah dikirim dengan truk yang banyak berisi persediaan, namun pendistribusiannya tidak selalu jelas. Pihak pemberontak juga menjadi ancaman dalam pendistribusi bantuan.