Warga Amerika unjuk rasa dukung kontrol kepemilikan senjata
Merdeka.com - Ribuan orang melakukan unjuk rasa menuntut kontrol ketat atas penggunaan senjata di Amerika Serikat. Aksi ini berlangsung di Ibu Kota Washington D.C.
BBC melaporkan, Ahad (27/1), demonstran ikut ambil bagian berjalan kaki mulai gedung Capitol hingga monumen Washington. Sejumlah warga asal Negara Bagian Connecticut juga ikut beraksi. Mereka membawa spanduk bertuliskan kendalikan senjata sekarang.
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah agar senat mendukung aturan pengendalian peredaran senjata. Polemik beleid ini dipicu oleh kejadian penembakan di sekolah Dasar Sandy Hook, Kota Newtown, Connecticut tahun lalu.
Menteri Pendidikan Arne Duncan mengatakan pengendalian senjata bukanlah membatasi hak warga untuk memiliki senapan itu. "Ini berkaitan dengan tanggung jawab, soal keamanan menggunakan senjata, soal sejumlah warga Amerika yang tewas, dan anak-anak yang hidup dalam ketakutan," ujar Duncan.
Demonstran juga mendukung Presiden barack Hussein Obama untuk melarang kepemilikan senapan serbu militer dan penggunaan peluru kapasitas besar. Selain itu dia juga bakal mengadakan pemeriksaan psikis orang membeli senjata dan tambahan petugas keamanan untuk menjaga lingkungan sekolah.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca Selengkapnya10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang
Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca SelengkapnyaLulusan Amerika, Wanita Cerdas ini Tolak Tawaran Kerja Banyak Perusahaan Asing, Pilih jadi Lurah di Papua
Berikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaIni Satelit Pelopor di Dunia yang Mulai Menggunakan Energi Matahari, Lainnya Baru Mengikuti
Satelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca Selengkapnya