Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Berhasil Cegah Infeksi Hingga 90 Persen
Merdeka.com - Vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman BioNTech SE berhasil mencegah infeksi hingga lebih dari 90 persen dalam sebuah penelitian melibatkan puluhan ribu sukarelawan. Hasil ini adalah yang paling menjanjikan sejauh ini dalam upaya melawan virus corona.
Delapan bulan sejak pandemi Covid-19 pertama muncul, hasil penelitian ini bisa membuka peluang penggunaan vaksin untuk keadaan darurat jika penelitian lebih lanjut memperlihatkan vaksin ini juga benar-benar aman.
Saham Pfizer mengalami kenaikan sebesar 15 persen dalam pra-pasar trading. Kabar ini juga menambah nilai MSCI World Index dari Pfizer hingga lebih USD 500 miliar.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (9/11), temuan dari penelitian ini berdasarkan analisis terhadap 94 sukarelawan, sebagian sudah diberi placebo dan sebagian diberi vaksin, yang kemudian ditulari Covid-19. Uji coba ini akan dilanjutkan hingga 164 kasus muncul. Jika data ini bertahan dan efek dari vaksin Pfizer muncul sekitar sepekan kemudian dan terlihat perkembangannya cukup baik maka ini berarti dunia sudah memiliki alat untuk mengendalikan pandemi yang sudah merenggut lebih dari 1,2 juta jiwa ini.
"Ini adalah berita terbaik saat ini bagi dunia dan bagi Amerika Serikat serta kesehatan masyarakat," kata William Gruber, wakil presiden Pfizer untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Temuan ini bahkan melebihi dari harapannya akan hasil dari penelitian ini .
"Dengan efektivitas dari vaksin pertama yang sebelumnya diharapkan mencapai kisaran 60-70 persen, 'lebih dari 90 persen' adalah luar biasa," kata CEO BioNTech Ugur Sahin.
"Ini memperlihatkan Covid-19 bisa dikendalikan," ujar Sahin dalam sebuah wawancara. "Pada akhirnya ini adalah kemenangan dari sains."
Pfizer kini masih membutuhkan waktu dua bulan untuk menindaklanjuti data yang sudah ada sebagai syarat untuk mendapat izin penggunaan darurat dari para pembuat kebijakan di AS pada pekan ketiga bulan ini. Jika hasil penelitian ini tidak ada masalah maka Pfizer bisa mengajukan izin penggunaan di AS bulan ini.
Sejauh ini komite pemantau data uji coba tidak menemukan ada masalah keselamatan dari vaksin ini, kata Pfizer dan BioNTech.
Dengan hasil positif dari data awal ini, Pfizer berarti sudah kian dekat untuk memperoleh vaksin pertama setelah membuat perjanjian kesepakatan dengan sejumlah negara di dunia buat penyediaan ratusan ribu dosis vaksin. Pfizer mengatakan mereka seharusnya mampu memproduksi 1,3 miliar dosis--cukup untuk memvaksinasi 650 juta manusia pada akhir 2021. Untuk di tahun ini diperkirakan hanya akan tersedia 50 juta vaksin.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya