Merdeka.com - Sejumlah delegasi tingkat tinggi Korea Selatan bertolak ke Pyongyang hari ini. Mereka yang terbang dijadwalkan bertemu dengan pejabat Korea Utara dengan membawa misi membangun perdamaian di Semenanjung Korea.

Utusan khusus Presiden Korsel Moon Jae-in terdiri dari lima anggota yang dipimpin oleh Chung Eui-yong akan menggelar pertemuan untuk merancang KTT antar-Korea ketiga yang akan dihelat akhir bulan ini.

Meski tidak menyebut secara rinci agenda pertemuan, namun para utusan itu diyakini juga akan membahas mengenai kelanjutan proses denuklirisasi.

Para pengamat mengatakan bahwa Chung, yang telah mengirim surat pribadi Presiden Moon kepada Kim Jong-un, akan membawa proposal yang ditujukan untuk memecah kebuntuan perundingan denuklirisasi selama ini.

"Para utusan itu diyakini membawa proposal untuk Kim yang berisi komitmen kuat untuk melakukan denuklirisasi. Mereka juga menyajikan daftar senjata nuklir dan bahan-bahan fisil diminta Amerika Serikat sebagai imbalan dari berakhirnya perang Korea," kata Profesor Yang Moo-jin dari Universitas Studi Korea Utara, dikutip dari Straits Times, Rabu (5/9).

Sebagaimana diketahui, kesepakatan denuklirisasi yang dibuat Kim dengan Presiden AS Donald Trump pada KTT Juni lalu masih belum direalisasi pihak Korut. Bahkan, Korut belum terlihat melakukan pergerakan sejak kesepakatan dibuat.

Korut menilai bahwa AS terlalu menuntut mereka seperti gangster dengan meminta perlucutan senjata yang lengkap sesegera mungkin. Bahkan AS tidak bersedia menghentikan sanksi ekonomi kepada Korut sebelum melakukan denuklirisasi total.

Korut menilai bahwa AS tidak bisa melihat niat baik Korut, padahal pihaknya sudah mulai melunak dengan menyerahkan jenazah pasukan AS ditahan di negara mereka yang tewas dalam Perang Korea pada 1950-1953 silam.

Terlepas dari kebuntuan dengan Korut, Trump tetap mengungkapkan harapannya mengenai pertemuan antar-Korea selanjutnya. Trump menelepon Presiden Moon secara pribadi untuk menyampaikan harapannya.