Upaya China Bungkam Informasi Soal Virus Corona
Merdeka.com - Bukan hal mudah untuk mendapat informasi penyebaran virus corona di China. Sebab, meski pemerintah memberikan lampu hijau untuk penyebaran informasi, nyatanya pihak kepolisian China tetap saja memanggil dan menangkap seseorang yang menyebarkan kabar tentang virus corona.
Berikut upaya membungkam informasi yang dilakukan China soal penyebaran kabar virus corona:
Dokter Li Dilarang Sebarkan Informasi Soal Virus Corona
Dokter Li Wenliang pertama kali menemukan kasus virus corona di Wuhan, tempat dia melakukan praktik dokter. Dia memberikan pesan yang mengejutkan di grup alumni sekolah kedokterannya melalui aplikasi pesan singkat yang populer di China, WeChat.
"Tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya," tulisnya.
Li menjelaskan, menurut sebuah tes yang telah dilihatnya, penyakit itu adalah virus corona, yang ternyata satu keluarga dengan virus sindrom pernapasan akut (SARS).
Namun niat baik dokter Li dihalangi pihak berwenang China. Tanggal 3 Januari 2020, Li dipanggil ke kantor polisi setempat dan ditegur karena menyebarkan desas-desus yang sangat mengganggu ketertiban sosial atas pesan yang dia kirimkan dalam grup obrolan.
Kemudian dia harus menandatangani pernyataan untuk mengakui kesalahan dan berjanji untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum lebih lanjut.
Untungnya, Li diizinkan meninggalkan kantor polisi setelah satu jam berada di sana.
Sejak awal, pihak berwenang China ingin mengendalikan informasi tentang wabah itu, membungkam suara apa pun yang berbeda dengan narasinya, terlepas dari apakah mereka mengatakan yang sebenarnya.
Jurnalis China Diduga Hilang Usai Beritakan Virus Corona
Chen Qiushi, seorang jurnalis yang telah melakukan pelaporan kritis dari Wuhan, kota China tengah di pusat penyebaran wabah, hilang pada Kamis malam (6/2), ketika ratusan ribu orang di China tengah menuntut kebebasan berbicara.
Teman-teman dan keluarga kemudian mengetahui dari polisi bahwa ia dipaksa untuk karantina. Pada hari Minggu, menghilangnya Chen mulai mendapatkan daya tarik di Weibo, platform seperti Twitter di China, dengan banyak orang meminta pembebasannya.
"Semoga pemerintah dapat memperlakukan Chen Qiushi dengan adil-adilnya," tulis seorang pengguna pada Minggu pagi, Minggu (9/2).
"Kita tidak bisa lagi kehilangan Li Wenliang kedua!".
Sebelum menghilang, Chen tiba di Wuhan pada 24 Januari, sehari setelah kota itu ditutup. Chen mengunjungi banyak rumah sakit, panti jenazah, dan ruang isolasi sementara. Chen juga mengunggah video dari apa yang dia lihat dunia maya.
Sejumlah temannya mengatakan telah memantau Chen beberapa kali sehari, takut dia dibawa pihak berwenang kapan saja. Ketika dia berhenti menjawab telepon pada Kamis malam, teman-teman Chen semakin khawatir.
Pada Jumat, teman Chen mengunggah pesan video dari ibu Chen di halaman Twitter-nya yang mengatakan putranya telah menghilang. Teman dekatnya mengatakan jika Chen telah meninggalkan mereka sandi loginnya ke Weibo, kalau-kalau ia dibawa oleh pihak berwenang.
"Saya di sini untuk memohon semua orang di dunia maya, terutama teman-teman di Wuhan untuk membantu menemukan Qiushi, mencari tahu apa yang terjadi dengannya," katanya.
Reaksi Polisi yang Menahan Chen
Kasus hilangnya jurnalis Chen Qiushi belum selesai. Dalam siaran langsung di Youtube, Xu Xiaodong, seorang seniman bela diri campuran dan teman Chen yang blak-blakan, membalas pesan dari wartawan yang ibunya Chen mengatakan bahwa ia telah dikarantina secara paksa.
"Dalam beberapa jam terakhir, petugas keamanan publik Qingdao dan petugas keamanan negara memberi tahu orang tua Qiushi bahwa Qiushi telah ditahan atas nama karantina. Ibu Qiushi segera bertanya kepada mereka di mana dan ketika dia dibawa pergi, namun mereka menolak untuk mengatakan," kata Xu.
Xu menekankan, berdasarkan interaksinya dengan Chen dan kesaksian orang-orang di lapangan, Chen dalam kondisi sehat sebelum menghilang.
Polisi kota Wuhan dan Qingdao mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang Chen ketika dihubungi CNN.
"Kami khawatir tentang keamanan fisiknya tetapi juga khawatir bahwa sementara dia hilang, dia mungkin terinfeksi oleh virus," kata seorang teman yang telah diberi wewenang oleh Chen untuk mengambil alih akun Twitternya jika dia menghilang. Dia meminta namanya tidak disebutkan karena takut akan dibungkam oleh pemerintah.
Polisi Lakukan Upaya Pembungkaman Informasi
Sejak awal, pihak berwenang China ingin mengendalikan informasi tentang wabah itu, membungkam suara apa pun yang berbeda dengan narasinya, terlepas dari apakah mereka mengatakan yang sebenarnya.
Seperti dalam kasus Dokter Li Wenliang yang langsung dipanggil dan dipaksa mengaku kesalahan. Jika dokter Li tidak mengaku salah, maka dia terancam ditahan.
"Keluarga saya akan khawatir tentang saya, jika saya kehilangan kebebasan saya selama beberapa hari," katanya kepada CNN melalui pesan teks di WeChat. Li terdengar batuk terlalu banyak dan napasnya tidak teratur untuk berbicara melalui telepon.
Kemudian kasus hilangnya Chen. Pihak kepolisian mengaku tidak memiliki informasi tentang Chen ketika dihubungi CNN. Padahal menurut teman Chen, Xu Xiaodong, petugas keamanan publik Qingdao dan petugas keamanan negara memberi tahu orang tua Qiushi bahwa Qiushi telah ditahan atas nama karantina.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaViral Pegawai Lapas Jambi Dicokok Bawa Sabu di Bungkusan Teh China, Ini Penjelasan Kadivpas
Kadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaKisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca Selengkapnya