Unjuk rasa merebak di Rusia, polisi tangkapi para pendemo & oposan
Merdeka.com - Aparat kepolisian membekuk sejumlah orang yang ikut dalam aksi demonstrasi di seantero Rusia, termasuk salah satunya pemimpin oposisi Alexei Navalny. Unjuk rasa itu digelar untuk mengecam menjamurnya korupsi dan mendesak Perdana Menteri Dmitry Medvedev untuk mundur.
Dilansir Reuters, Senin (27/3), unjuk rasa ini merupakan yang terbesar sejak demonstrasi anti-Kremlin pada 2011/2012 lalu, saat itu berlangsung untuk menolak Vladimir Putin yang berencana maju kembali untuk keempat kalinya dalam pemilihan presiden.
Berdasarkan hasil poling Navalny, sangat kecil kemungkinan mendepak Putin dari jabatannya, apalagi popularitasnya masih sangat tinggi. Melihat itu, dia dan para pendukungnya menggeser isu ke sejumlah pejabat yang terlibat kasus korupsi.
Jurnalis Reuters melaporkan saat polisi membekuk Navalny, tokoh Rusia yang ingin berhadapan dengan Putin dalam pemilihan presiden 2018 mendatang, saat sedang berjalan bersama para pendemo ke pusat kota Moskow, tepatnya di Jalan Tverskaya.
Polisi memasukkan Navalny dimasukkan ke dalam truk bersama ratusan lainnya. Mereka juga berusaha melawan penangkapan itu dengan berusaha membuka paksa pintu truk.
"Saya senang banyak yang datang (turun ke jalan) dari timur (Rusia) ke Moskow," ungkap Navalny, beberapa menit sebelum dicokok polisi.
Amerika Serikat mengecam penangkapan itu, menyebut tindakan Rusia sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi.
"Kami meminta pemerintah Rusia untuk segera melepas massa peserta aksi damai," desak juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner dalam keterangan resmi, sembari menambahkan Washington merasa penangkapan Navalny 'bermasalah'.
Sebelumnya, gelombang unjuk rasa merebak di Rusia kemarin. Para demonstran menuding pemerintahan Presiden Vladimir Putin korupsi. Unjuk rasa yang terjadi di Ibu Kota Moskow dan beberapa tempat lain ini baru terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
Polisi sigap mengantisipasi unjuk rasa dengan memasang barikade, menembakkan gas air mata dan meringkus sejumlah pendemo di jalanan, seperti dilansir koran the Washington Post, Minggu (26/3).
Minggu malam polisi antihuru-hara dengan pakaian pelindung lengkap dan helm menindak tegas sekitar 700 pendemo di pusat Kota Moskow sementara ribuan lainnya berseru "Bikin malu!" Bikin malu!". Selepas matahari terbenam, para pengunjuk rasa akhirnya bentrok dengan aparat dan satu polisi dilaporkan harus dirawat di rumah sakit karena luka.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama
Dengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya
Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun
Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca Selengkapnya