Merdeka.com - Calon Presiden Mesir sekaligus mantan kepala staf angkatan Mesir, Letnan Jenderal Sami Anan ditangkap karena dianggap melanggar peraturan militer.

Anan ditangkap Selasa (23/1) sebelum keputusan izin dari Komando Umum Angkatan Bersenjata. Anan disebut melanggar peraturan militer karena mengumumkan pencalonan dirinya sebelum meminta persetujuan.

Armed Force mengatakan pengumuman pencalonan Anan merupakan langkah yang bisa memecah belah masyarakat Mesir. Selain itu, pihak militer menuduh Anan membuat dokumen palsu, yang menunjukkan dia dihentikan dari dinas militernya.

"Semua tindakan hukum akan diambil untuk dia, termasuk diinterogasi," kata pihak militer, dilansir dari laman CNN, Rabu (24/1).

Penangkapan yang dilakukan pihak militer terhadap Anan langsung mendapatkan kritik keras dari staf dan pendukung Anan.

Manajer kantor Anan, Mostafa Al Shal mengaku Anan belum menyerahkan surat-suratnya ke panitia pemilu. Dia hanya menyatakan niat mencalonkan diri menjadi presiden.

Menurut media pemerintahan setempat, kandidat calon presiden harus mendaftar ke Otoritas Pemilu Nasional Mesir pada tanggal 29 Januari.

Pekan lalu Anan berhadapan dengan Presiden Abdel Fattah el-Sisi dalam pemilu Maret tahun lalu. Kini, pemerintah Mesir saat ini mengkritik pengumuman pencalonan diri Anan di sebuah video.