Uji Coba Awal Vaksin Covid-19 Buatan Universitas Oxford Berjalan Sukses
Merdeka.com - Hasil uji coba tahap awal vaksin virus corona yang dikembangkan Universitas Oxford memperlihatkan vaksin itu aman dan berhasil memicu respons kekebalan tubuh.
Vaksin itu memicu antibodi dalam 28 hari dan respons T-cell dalam 14 hari. Demikian rilis dari jurnal kedokteran The Lancet.
Laman CNN melaporkan, Selasa (21/7), uji coba yang dilakukan di lima rumah sakit di Inggris itu melibatkan 1.077 orang berusia 18 hingga 55 tahun yang tidak pernah terinfeksi virus corona.
"Sistem kekebalan tubuh ini punya dua cara dalam mencari dan menyerang patogen--antibodi dan respons T Cell. Vaksin ini bisa memicu keduanya jadi bisa menyerang virus ketika dia beredar di dalam tubuh dan juga menyerang sel yang sudah terinfeksi," kata Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford, kepala peneliti, dalam pernyataan. "Kami berharap ini berarti sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus ini jadi vaksin kita ini akan melindungi orang untuk jangka waktu tertentu."
"Namun kami masih perlu penelitian lagi sebelum bisa memastikan vaksin ini benar-benar efektif dalam melawan Sars-CoV-2 dan untuk jangka waktu berapa lama vaksin ini bisa melindungi kita," kata pernyataan Pollard.
Sejauh ini tidak ada efek samping serius dari vaksin ini. Lesu dan kepala pusing adalah reaksi yang lazim dari vaksin ini. Efek samping lain termasuk rasa sakit di titik bagian penyuntikan, nyeri otot, demam, panas.
Menurut Badan Kesehatan Duni (WHO), vaksin ini adalah salah satu dari 23 vaksin Covid-19 yang saat ini memasuki tahap uji coba di seluruh dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya