Turki yakin wartawan senior dibunuh di kantor konsulat Saudi
Merdeka.com - Pemerintah Turki menduga wartawan senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang hilang di konsulat Saudi di Istanbul telah tewas dibunuh. Informasi tersebut diungkapkan seorang sumber dari kepolisian Turki.
"Dia disiksa secara brutal, dibunuh, dan dipotong-potong," kata sumber tersebut setelah melakukan pemeriksaan di gedung konsulat tersebut pada 2 Oktober lalu, dikutip dari Middle East Eye, Senin (8/10).
"Semua proses tersebut direkam untuk membuktikan bahwa misi telah selesai. Rekaman itu kemudian dibawa keluar negeri," tambah sumber tersebut.
Sementara itu, pejabat Turki yang menolak menyebutkan namanya mengatakan bahwa Khashoggi memang telah dibunuh dan mayatnya telah dipindahkan keluar gedung.
"Berdasarkan pemeriksaan awal polisi Turki, Khashoggi telah dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Kami yakin pembunuhan itu direncanakan dan mayatnya telah dipindahkan keluar dari konsulat," kata pejabat tersebut.
Pembunuhan ini diduga kuat dilakukan karena Khashoggi kerap mengeluarkan kritik keras terhadap rezim Saudi. Dia sendiri merupakan mantan penasihat pemerintah yang pergi ke pengasingan di Amerika Serikat untuk menghindari kemungkinan ditangkap pihak berwenang Saudi.
Khashoggi hilang di konsulat Saudi di Istanbul saat hendak melaporkan pernikahannya. Saat itu, dia ditunggui oleh sang tunangannya di luar gedung namun tidak keluar hingga kantor konsulat ditutup.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
video untuk kamu.
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca Selengkapnya