Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Turki Sebut Putusan Pengadilan Arab Saudi Atas Kasus Pembunuhan Khashoggi 'Memalukan'

Turki Sebut Putusan Pengadilan Arab Saudi Atas Kasus Pembunuhan Khashoggi 'Memalukan' jamal khashoggi. ©Sky News

Merdeka.com - Pemerintah Turki dan sejumlah kelompok HAM internasional mengecam putusan Pengadilan Arab Saudi atas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Dalam putusannya, lima terpidana diputuskan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Sementara tiga terpidana lainnya dijatuhi hukuman 24 tahun penjara.

Turki maupun aktivis HAM ini menilai putusan tersebut gagal mengantarkan pada keadilan. Khashoggi dibunuh pada 28 Oktober 2018 di Gedung Konsulat Arab Saudi di Turki. Setelah memasuki gedung untuk mengurus dokumen pernikahannya, Khashoggi tak pernah kembali dan jasadnya tak ditemukan sampai saat ini.

Vonis pengadilan Arab Saudi diputuskan pada Senin (23/12) kemarin. Khashoggi adalah kolumnis Washington Post dan pengkritik kebijakan putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). MBS diduga pihak yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi dan dibantah keras pihak kerajaan. Dua ajudan MBS dibebaskan dalam kasus ini.

Kantor jaksa Arab Saudi menyampaikan sebanyak 31 orang diselidiki atas kaitannya dengan kasus tersebut, dan 11 orang didakwa. Namun nama-nama terpidana tak diungkapkan.

"Investigasi menunjukkan bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan. Keputusan diambil secara mendadak," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Saudi, Shalaan al-Shalaan, sebuah posisi yang bertentangan dengan temuan penyelidikan yang dipimpin PBB, dilansir dari Aljazeera, Selasa (24/12).

Turki menyebut putusan tersebut "memalukan" dan mengatakan pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut kebal hukum.

"Mereka yang mengirim pasukan pembunuh ke Istanbul dengan jet pribadi ... dan berusaha menyembunyikan upaya pembunuhan ini telah diberikan kekebalan," kata ajudan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, di Twitter.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu "jauh dari harapan negara kita dan komunitas internasional untuk menjelaskan pembunuhan dengan segala dimensinya, dan memberikan keadilan".

Ankara mengatakan tidak ada kejelasan tentang aspek-aspek utama dari pembunuhan itu termasuk keberadaan tubuh Khashoggi, menyebutnya kurang mendasar dalam hal pertanggungjawaban.

Juru bicara Pemantau HAM, Ahmed Benchemsi menyindir proses pengadilan tersebut dengan menyebutnya "semuanya memuaskan".

Dia menyatakan sejak awal kasus ini diselubungi rahasia sampai saat ini.

"Kita tidak tahu identitas para pelaku bertopeng itu, kita tidak tahu dakwaan spesifik sebenarnya ditujukan pada siapa," kata Benchemsi.

"Jaksa Saudi bahkan tidak berusaha menyelidiki tingkat tertinggi dalam kasus ini, dan apakah mereka memainkan peran dalam memerintahkan pembunuhan, termasuk Putra Mahkota Mohammad bin Salman," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengecam vonis hukuman mati. Pihaknya tak sepakat dengan hukuman mati.

"Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah kejahatan yang mengerikan," kata Raab dalam sebuah pernyataan.

"Keluarga Khashoggi pantas untuk melihat keadilan dilakukan atas pembunuhan brutalnya. Arab Saudi harus memastikan semua yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban dan bahwa kekejaman seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi."

AS menyambut baik putusan itu, menyebut putusan itu sebagai "langkah penting".

"Vonis hari ini adalah langkah penting untuk meminta pertanggungjawaban kejahatan yang mengerikan ini," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS kepada wartawan setelah keputusan itu.

AS "mendorong Arab Saudi untuk melakukan proses peradilan yang adil dan transparan", pejabat itu menambahkan.

"Kami mendesak mereka untuk lebih transparan dan untuk membuat semua orang bertanggung jawab."

Tanggapan Keluarga

Putra Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi, mengatakan keluarganya telah mendapat keadilan, berkat vonis pengadilan Arab Saudi."Hari ini kami telah diberikan keadilan sebagai anak-anak dari almarhum, insyaallah, Jamal Khashoggi. Kami menegaskan kepercayaan kami pada peradilan Saudi di semua tingkatan, bahwa itu adil bagi kami dan keadilan telah tercapai," katanya dalam sebuah unggahan di Twitter.Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz tak puas dengan puas dengan vonis tersebut."Pengumuman Saudi tak dapat diterima! #keadilan_untuk_jamal #JamalKhashoggi #Jamal_Khashoggi," kicaunya di Twitter.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Baca Selengkapnya
Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas

Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas

Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya
Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Baca Selengkapnya
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya