Turis asing keranjingan berburu tikus di Tomohon
Merdeka.com - Apa yang terpikir saat Anda ditawari paket wisata berburu? Barangkali langsung terbayang adalah menenteng senapan di padang rumput Afrika, mengintai rusa.
Warga di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menawarkan pengalaman berburu berbeda. Turis asing bisa menyantap hewan buruan setelah lelah mengejarnya seharian. Masalahnya, yang diburu tikus, hewan dengan cap pembawa penyakit dan superjorok.
Situs info wisata cnngo.com melaporkan, Rabu (14/3), paket wisata unik ini ditawarkan oleh warga Tomohon bernama Mario Ben Graviel. Dia aktif mempromosikan tikus-tikus di hutan Tomohon ke Internet.
Sebelum berburu, paginya para pelancong mancanegara diajak ke Pasar Tomohon melihat kegiatan warga memasak hewan liar, seperti ular, kelelawar, dan tentu saja, tikus. Baru menjelang sore, peserta diajak ke hutan. Selesai berburu, pemandu bakal mengajak mereka memasak tikus buruan malam itu juga.
Menurut Mario, hewan pengerat itu lumayan mahal di pasar tradisional Tomohon. Seekor tikus gemuk harganya bisa sampai Rp 30 ribu. Hanya saja, dia selalu mengajak turis ke hutan karena kualitas tikus di pasaran jelek. "Tikus yang dijual di pasar seringkali tikus got," ujar Mario.
Mario mematok biaya hingga Rp 700 ribu per orang yang ingin memburu dan mencicipi tikus. Tersedia paket berburu dengan anjing, jebakan, atau senapan, khusus di malam hari.
Raymond Walsh, pelawat asal Kanada, mengaku wisata berburu tikus ini tidak cuma menawarkan keasyikan berburu. "Kita juga bisa menjalani tradisi lokal unik di kota itu," kata Walsh.
Tidak sedikit warga Tomohon menghidupi diri dengan memburu tikus dan hewan liar lainnya. Mario mengaku keluarganya sudah turun-temurun mencari nafkah dari membantai tikus.
Saat ini sudah cukup banyak turis mancanegara yang tertarik. Mario menyarankan mereka berkunjung ke Tomohon pada Mei hingga Agustus supaya keasyikan berburu tidak terkendala hujan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada Tulisan Aksara Tionghoa di Situs Batu Kuno Gunung Singkil Cirebon, Ini Kisah di Baliknya
Di Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaAwalnya Hobi, Pria Asal Tulungagung Ketagihan Ternak Burung Murai Harga Jualnya Capai Rp8 Juta per Ekor
Ia mengunggah informasi burung murai dagangannya melalui Facebook, YouTube, hingga Instagram
Baca SelengkapnyaTaman Wisata Alam Posong Temanggung, Sajikan Pemandangan Elok
Taman Wisata Alam Posong termasuk destinasi wisata murah dan terjangkau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaBikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaAda Ular sampai Kadal, Kamar Pria Ini Curi Perhatian sampai Disebut Mirip Taman Safari
Selain kucing, ada hewan-hewan tak biasa yang tidur bersama Januar di kamar yang sama.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaLutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaMenelusuri Tangga Seratus Sibolga, Ada Gua Buatan Peninggalan Tentara Jepang
Sebuah peninggalan sejarah berupa anak tangga yang berjumlah ratusan kini menjadi salah satu objek wisata di Sibolga, Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya