Tumpas obesitas, warga China kurangi konsumsi daging dan telur
Merdeka.com - Pedoman baru dikeluarkan pemerintah China terhadap warganya demi mengurangi obesitas. Para warga Negeri Tirai Bambu diminta untuk mengurangi konsumsi daging dan telur.
Menurut pemerintah China, langkah ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperbaiki lingkungan. Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional.
Hal ini ternyata merupakan kampanye untuk memerangi diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Untuk itu, dibuat peraturan batas harian konsumsi daging dan unggas, ikan, telur dan susu. Untuk daging dan unggas, batas konsumsi hariannya sebesar 75 gram, sementara ikan dan susu mencapai 200 gram per harinya.
Batas harian ini, dilansir dari Shanghaiist, Minggu (29/5), di bawah batas rata-rata yang dianjurkan organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yaitu 300 gram per hari.
Menurut otoritas kesehatan China, persentase anak-anak China yang kelebihan berat badan telah meningkat, dari yang sebelumnya lima persen kini menjadi 20 persen dalam satu generasi. Untuk membendung peningkatan obesitas ini, pejabat kesehatan menganjurkan diet daging dan susu pada anak-anak.
"Kita harap dengan diet daging dan susu, angka obesitas menurun di China, tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan karena tidak baik untuk kesehatan," ungkap pejabat kesehatan masyarakat China.
Jika pengurangan konsumsi daging dan telur benar-benar terjadi, maka industri daging global akan kehilangan pendapatan. Pasalnya, pada 2015, China mengimpor daging sapi dan babi dengan pendapatan masing-masing Rp 18, 3 triliun dan Rp 16,2 triliun.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hindari Makanan Ini Supaya Anak Tidak Mengalami Obesitas
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaFenomena Baru di China, Anak Muda Kini Ramai-Ramai Borong Emas
konsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca SelengkapnyaJenis-jenis Obesitas berdasarkan Penyebabnya, Kenali Cara Mencegahnya
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Tanda Bahaya ketika Obesitas Mulai Mengancam Nyawa
Obesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPerut Buncit dan Obesitas Ternyata Bikin Otak jadi Lelet, Begini Penjelasannya
Obesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTips dari Pakar untuk Membuat Anak Terhindar dari Obesitas Sejak Kecil
Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Anak Tidak Boleh Minum Dingin saat Pilek
Pada saat anak sedang batuk pilek, sangat umum bagi orangtua untuk mencegah konsumsi minuman dingin. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya