Tulang Manusia Dijadikan Perhiasan pada 6.000 Sebelum Masehi, Ini Tujuannya

Kamis, 2 Februari 2023 18:13 Reporter : Hari Ariyanti
Tulang Manusia Dijadikan Perhiasan pada 6.000 Sebelum Masehi, Ini Tujuannya Perhiasan zaman purba dari tulang manusia. © Journal of Archaeological Science: Reports

Merdeka.com - Selama Zaman Batu Akhir, manusia prasejarah banyak yang memakai liontin berhias gambar simbolik. Liontin ini dibuat dari tulang dan gigi hewan.

Namun penelitian baru mengungkapkan, tulang manusia juga digunakan untuk membuat liontin yang menjadi perhiasan populer di zaman purba.

Penelitian terbaru oleh arkeolog dan antropolog Finlandia dan Rusia ini diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports.

Para ilmuwan ini menguji kembali liontin prasejarah yang sebelumnya ditemukan dan dianalisis lebih dari delapan dasawarsa lalu. Beberapa liontin ditemukan di situs arkeologi yang ada sejak 8.200 tahun lalu.

Dikutip dari laman Ancient Origins, Kamis (2/2), tulang yang digunakan membuat liontin sebelumnya diidentifikasi berasal dari tulang hewan. Tapi setelah menggunakan teknologi yang lebih canggih, peneliti menemukan perhiasan dibuat dari tulang hewan dan manusia. Bahkan manusia zaman itu lebih sering menggunakan tulang manusia.

Dalam serangkaian penggalian pada tahun 1930-an, arkeolog menemukan kerangka manusia dan benda pemakaman dari 177 kuburan di Pulau Yuzhniy Oleniy Ostrov di Danau Onega, Rusia barat laut. Salah satu benda pemakaman yang ditemukan yaitu liontin dari gigi dan tulang hewan, dihias dengan gambar rusa Eurasia, beruang coklat, dan berang-berang.

Miniatur patung hewan yang sama juga ditemukan. Ini memperjelas bahwa hewan-hewan ini penting dalam kebudayaan Zaman Batu Akhir (Periode Neolitik) yang menduduki daerah sekitar Danau Onega.

Walaupun tulang dan gigi untuk membuat liontin dapat dikaitkan dengan spesies hewan tertentu, beberapa tulang yang digunakan untuk membuat liontin tidak bisa diidentifikasi.

Namun kemudian ketika koleksi liontin ini ditelitik proyek penelitian Animals Make Identities di Universitas Helsinki. Penelitian yang dipimpin profesor arkeologi Kristiina Mannermae ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih dalam arti hewan dan simbolisme hewan dalam kebudayaan Zaman Batu Akhir atau Periode Neolitik Awal.

Ilmuwan mengirim liontin ke fasilitas penelitian BioArch di Universitas York Inggris. Peneliti di Inggris menggunakan teknologi spektometri massa untuk menganalisis sampel protein tulang untuk mengindentifikasi tulang tersebut berasal dari spesies apa.

Setelah diuji, sebagian besar sampel tulang berasal dari tulang rusa Eursasia. tapi para peneliti kaget ketika mendapati 12 dari 37 sampel berasal dari tulang manusia.

Kemungkinan tulang manusia yang dijadikan perhiasan diambil dari tulang anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Ini menandakan pemujaan terhadap leluhur. Ada juga kemungkinan lainnya, di mana tulang manusia ini diambil dari kerangka orang yang sangat dihormati di tengah komunitas manusia purba Pemburu-Pengumpul yang ada di Danau Onega, sebagai bentuk penghormatan.

Baca juga:
Gendongan Bayi Sudah Ada Sejak 10.000 Tahun Lalu, Ini Asal Usulnya
Bergambar Dewa Yunani, Uang Logam Pertama di Dunia Dicetak Tahun 600 SM
Bengkel Kapak Berusia 1,2 Juta Tahun Ditemukan, Begini Penampakannya
Ilmuwan Sebut Nenek Moyang Orang Amerika Berasal dari China, Ini Buktinya
Kota Kuno Terbesar di Dunia Ternyata Dekat Indonesia, Luasnya 5 Kali New York City
Pedang Sepanjang 2,3 Meter dan Cermin Pembunuh Iblis Ditemukan dalam Makam Abad ke-4
Arkeolog Temukan Gigi Manusia Tertua di Dunia Berusia 1,8 Juta Tahun, Begini Wujudnya

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini