Trump Umumkan Pendatang dari Eropa Dilarang Masuk AS Selama 30 Hari ke Depan
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini mengumumkan larangan kunjungan pendatang dari Eropa ke Amerika Serikat selama 30 hari ke depan sebagai respons atas merebaknya wabah corona di seluruh dunia, termasuk Eropa.
"Untuk menjaga masuknya kasus baru (corona) ke wilayah kita, kita akan melarang semua perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat selama 30 hari ke depan," ujar Trump di Ruang Oval Gedung Putih Rabu malam waktu setempat, seperti dilansir ABC News, Kamis (12/3).
Aturan ini mulai berlaku sejak Jumat malam namun pemerintahan Trump tidak melarang seluruh perjalanan dari Eropa. Warga pendatang yang pernah bepergian ke 26 negara Eropa (termasuk Italia, Spanyol, Prancis, Jerman, kecuali Inggris, Irlandia, Kroasia, Ukraina) dalam 14 hari sebelumnya dilarang masuk AS.
Pelarangan ini dikecualikan bagi warga AS, penduduk permanen (pemegang kartu hijau) dan warga asing yang keluarganya (pasangan dan anak adalah warga AS dan penduduk permanen yang sudah menjalani pemeriksaan memadai.
"Kami mengerahkan semua kekuatan pemerintah dan sektor swasta untuk melindungi rakyat Amerika," kata Trump.
Hingga kini sudah ada lebih dari 126.000 kasus corona di seluruh dunia dengan 4.630 kematian dilaporkan. Di Amerika Serikat ada 1.300 kasus dan 38 orang meninggal.
Meski kepanikan sudah terasa di tengah warga AS dan dunia karena corona Trump mengatakan, "ini bukan krisis finansial dan hanya sementara saja dan kita akan mengatasi ini bersama sebagai bangsa dan dunia."
"Untuk memastikan semua itu berjalan warga Amerika yang terdampak virus bisa tinggal di rumah tanpa harus khawatir soal sulitnya finansial. Saya akan mengambil tindakan darurat untuk menyediakan solusi keringanan finansial," kata Trump.
Trump juga memerintahkan Kementerian Keuangan untuk menunda penarikan pembayaran pajak tanpa bunga atau penalti bagi individu yang terdampak dan perusahaan serta menyerukan Kongres untuk segera memberikan keringanan pajak penghasilan sebagai tambahan kebijakan lain.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaMenurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023
Amalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca Selengkapnya