Trump Siap Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Sahkan Kemenangan Biden
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College memilih presiden terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Dalam tanda yang paling mendekati sikap bahwa ia akan menyerah, Trump, dari Partai Republik, mengatakan jika Biden disahkan sebagai pemenang pemilu oleh Electoral College, dirinya akan angkat kaki dari Gedung Putih.
Biden dijadwalkan akan dilantik pada 20 Januari.
Sementara itu, Electoral College akan menggelar pertemuan pada 14 Desember.
Dilansir dari Antara mengutip Reuters, Jumat (27/11), Trump menyampaikan pernyataan tersebut di Gedung Putih usai berbicara di hadapan pasukan AS selama pidato Thanksgiving Day.
Biden unggul dalam pemilihan presiden AS 3 November dengan perolehan 306 suara Electoral College, lebih dari 270 suara yang diperlukan. Sedangkan Trump, ia hanya mengantongi 232 suara.
Posisi Biden juga berada di atas Trump dengan margin kemenangan lebih dari enam juta suara.
Hingga kini, Trump menolak mengakui hasil pilpres dan terus mengklaim tanpa bukti bahwa pemilu AS diwarnai kecurangan.
Trump juga bersikeras bahwa dialah yang menjadi pemenang pilpres, bukan Joe Biden.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaBiden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaSurvei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaBulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnya