Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump Marah pada Perusuh Capitol Hanya karena Mereka Terlihat Miskin & Murahan

Trump Marah pada Perusuh Capitol Hanya karena Mereka Terlihat Miskin & Murahan Massa Donald Trump Duduki Gedung Parlemen AS. ©2021 AFP

Merdeka.com - Seorang sumber Gedung Putih mengungkapkan kepada surat kabar Inggris, The Mail pada Minggu, bagaimana tanggapan Presiden Donald Trump terhadap para pendukungnya yang menyerbu Gedung Parlemen atau Capitol pekan lalu, membuat rusuh saat sedang berlangsung pemungutan suara pilpres tahap akhir.

Sumber yang tak disebutkan namanya ini mengatakan Trump saat itu pucat karena marah, bukan karena serangan itu tapi karena hal itu merusak citranya.

Trump disebut naik pitam dan merasa malu karena gerombolan "warga kulit putih tak ada guna" yang ditampilkan di layar televisi itu membuatnya terlihat buruk.

"Dia marah, bukan pada kejahatan mengerikan yang mereka lakukan, tapi karena dia merasa dipermalukan. Ketika mereka pertama kali menyerbu Capitol, dia menikmatinya. Ini adalah 'rakyatnya'," ujar sumber ini, seperti dikutip dari Times of Israel, Senin (11/1).

"Tapi ketika dia melihat gambar-gambar pria setengah telanjang dengan topi bulu dia mulai mengeluh mereka terlihat 'murahan dan miskin'. Bahkan pada satu momen terburuk dalam sejarah Amerika itu, dia memikirkan reputasinya," ungkapnya.

Trump diblokir oleh Twitter

Pengunjuk rasa dengan topi bulu itu diidentifikasi sebagai Jake Angeli, seorang aktivis sayap kanan dan pengikut teori konspirasi.

Setelah para pendukungnya menyerbu dan merusak Capitol, Trump mengunggah di Twitter meminta pendukungnya tetap tenang dan pulang. Beberapa hari kemudian Trump diblokir secara permanen oleh Twitter.

Sebelum menyebut Capitol, para pendukung Trump sebelumnya menghadiri kampanye terbuka Trump di Washington. Trump terus melontarkan tuduhan tak berdasar bahwa pilpres berlangsung curang.

Puluhan orang ditangkap dalam kerusuhan tersebut dan empat orang dilaporkan tewas, termasuk salah seorang anggota polwan. Demokrat di Kongres tengah menyusun langkah untuk memakzulkan Trump, menuntut pertanggungjawabannya karena telah menghasut terjadinya kekerasan.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024

Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024

Harta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.

Baca Selengkapnya
Catat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos

Catat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos

Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Jalan Panjang dan Berliku Pemakzulan Presiden

Jalan Panjang dan Berliku Pemakzulan Presiden

Kampus bergerak menuntut Presiden menghentikan penyalahgunaan kekuasaan

Baca Selengkapnya