Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump Kesal Cuitannya Dilabeli 'Cek Fakta' Oleh Twitter, Ancam Tutup Semua Medsos

Trump Kesal Cuitannya Dilabeli 'Cek Fakta' Oleh Twitter, Ancam Tutup Semua Medsos Presiden AS Donald Trump. ©Reuters

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu mengancam akan memperketat regulasi atau bahkan menutup seluruh platform media sosial setelah Twitter melabeli dua kicauannya pekan ini dengan 'cek fakta'.

Dia diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang berkaitan dengan media sosial pada Kamis, tetapi masih belum jelas apa isi dari perintah tersebut.

Ancaman Trump pada Rabu dinilai sebagai ungkapan keinginan nyata untuk menggunakan kekuatan pemerintah dalam menargetkan musuh-musuh politiknya di sektor swasta - bisnis yang sudah menikmati kebebasan luas di bawah hukum untuk memoderasi platform mereka sesuai keinginan mereka.

Hal ini meningkatkan pertaruhan Twitter dan Facebook ketika mereka bergulat dengan klaim Trump yang menyesatkan tentang pemungutan suara melalui surat dan sindirannya yang tak berdasar terkait pembawa acara TV kabel yang menurutnya ikut andil dalam kematian seorang ajudan beberapa dekade yang lalu.

"Republikan merasa platform media sosial benar-benar membungkam suara para konservatif. Kami akan mengatur dengan tegas, atau menutupnya, sebelum kami biarkan ini terjadi," kicaunya pada Rabu, dilansir dari CNN, Kamis (28/5).

Trump menuding perusahaan teknologi ini mencoba mengintervensi Pilpres 2016, sebelum mengulang klaim tidak berdasar soal kecurangan pemilih yang berasal dari surat suara.

"Kami tidak bisa membiarkan Surat Suara Dalam Skala Besar berakar di Negara kami," kicaunya.

"Ini akan membebaskan semua kecurangan, pemalsuan dan pencurian Surat Suara. Siapa pun yang paling curang akan menang. Demikian juga, Media Sosial. Bersihkan tindakanmu, SEKARANG !!!!"

Atas tudingan itu, pihak Facebook dan Twitter menolak menanggapi hal ini. Menurut salah satu sumber yang memahami persoalan ini, Gedung Putih tidak berkonsultasi dengan Komisi Komunikasi Federal (FCC) terkait rencana penerbitan perintah eksekutif ini.

Perintah eksekutif yang tertunda segera disusun pada menit terakhir, kata orang itu.

FCC sejauh ini menolak upaya Gedung Putih untuk melibatkan pihaknya dalam mengawasi media sosial. Pejabat FCC secara pribadi mendorong kembali rancangan perintah eksekutif Gedung Putih sebelumnya yang secara efektif akan menunjuk FCC dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) sebagai pengawas pernyataan politik di platform media sosial.

Tidak jelas apakah FTC telah dihubungi untuk konsultasi terkait perintah eksekutif tersebut.

Karena FCC tidak diinformasikan, diperkirakan rancangan perintah eksekutif belum melalui proses peninjauan antarlembaga, menyiratkan Departemen Kehakiman dan FTC mungkin telah lengah.

Label Cek Fakta

Pada Selasa malam, Twitter memberi label 'cek fakta' pada kicauan Trump, yang mana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Label tersebut berfungsi untuk melawan misinformasi dan klaim yang belum terverifikasi, dihubungkan sebuah halaman kurasi disertai berbagai link dan ringkasan artikel.

Setelah label itu disematkan, Trump kembali berkicau menuding Twitter mengintervensi Pilpres 2020 dan melumpuhkan kebebasan berbicara.

"Tak akan membiarkan itu terjadi," kicau Trump.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Presiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang

Presiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang

Presiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG

Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG

Briptu Mustakim, polisi ganteng yang menarik perhatian di media sosial, menginspirasi dengan kesederhanaan dan prestasinya.

Baca Selengkapnya