Trump Ancam Kerahkan Militer Setelah Bentrokan Pecah Dekat Gedung Putih
Merdeka.com - Di tengah kerusuhan rasial di seluruh negeri, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Senin mengancam akan mengerahkan militer ke sejumlah kota untuk mengatasi unjuk rasa yang berakhir bentrok dan rusuh.
Saat Trump berbicara, layar televisi menayangkan situasi terkini sekitar Gedung Putih yang menjadi lokasi unjuk rasa. Saat Trump berpidato berbicara di Rose Garden yang indah di Gedung Putih, serangkaian kendaraan militer digelar di Pennsylvania Avenue dan polisi militer dan aparat bentrok dengan pengunjuk rasa di Lafayette Park.
Para pengunjuk rasa yang melakukan aksi damai dibubarkan jadi Trump bisa berjalan melewati taman menuju Gereja Episcopal St John atau dikenal sebagai "Gereja Presiden", yang rusak karena terbakar pada unjuk rasa pekan ini. Memegang Alkitab, Trump berdiri bersama beberapa anggota kabinetnya saat kamera mulai dihidupkan.
"Kita memiliki negara terhebat di dunia," kata Trump, dilansir dari Times of Israel, Selasa (2/6).
"Kita akan tetap menjaganya."
Trump mengatakan akan memobilisasi beribu-ribu tentara untuk menjaga perdamaian jika para gubernur negara bagian tidak mengerahkan Garda Nasional untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Pasukan Garda Nasional dikerahkan
Ledakan gas air mata bisa terdengar saat pihak berwenang membubarkan unjuk rasa damai di taman. Eskalasi terjadi sesaat setelah Jaksa Agung, William Barr datang ke taman untuk memantau para pengunjuk rasa.
"Apa yang terjadi di kota tadi malam adalah benar-benar memalukan," kata Trump menanggapi unjuk rasa di Washington.
"Saat kami berbicara, saya mengerahkan ribuan dan ribuan tentara bersenjata, personel militer dan aparat penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, vandalisme, penyerangan, dan perusakan properti tanpa alasan," jelasnya.
"Ini bukanlah aksi unjuk rasa damai, ini adalah aksi teror domestik."
Trump melanjutkan, dia ingin pihak yang berada di balik aksi yang berujung rusuh ini ditangkap dan akan menghadapi sejumlah tuntutan kejahatan dan terancam hukuman bertahun-tahun penjara.
Menurut pejabat pertahanan senior, antara 600 dan 800 pasukan Garda Nasional dari lima negara bagian dikirim ke Washington untuk membantu penanganan aksi unjuk rasa.
Garda Nasional dipersenjatai
Berdasarkan UU Posse Comitatus Act era perang sipil pasukan federal dilarang melakukan tindakan penegakan hukum domestik seperti menangkap, menyita properti atau memburu orang. Namun, dalam kasus-kasus ekstrem, presiden dapat menggunakan Undang-Undang Pemberontakan, juga yang terbentuk saat perang sipil, yang memungkinkan penggunaan pasukan aktif atau Garda Nasional untuk penegakan hukum.
Para pejabat mengatakan, beberapa pasukan Garda Nasional di Washington, DC akan dipersenjatai dan yang lainnya tidak. Mereka mengatakan, anggota penjaga Washington, DC tidak memiliki senjata yang mematikan. Polisi militer yang terlihat di kota adalah anggota Garda Nasional.
Unjuk rasa dan kerusuhan pecah di seluruh AS yang dipicu kematian warga kulit hitam asal Texas, George Floyd. Floyd meninggal setelah ditindih polisi kulit putih dalam aksi penangkapan. Polisi menangkap Floyd karena diduga membayar dengan uang palsu.Dalam video yang beredar, seorang anggota kepolisian Minneapolis menindih Floyd dengan lututnya selama 8 menit.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaHari kedua lebaran, Presiden Jokowi mengunjungi anak-cucu di Medan,
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Baca Selengkapnya"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca Selengkapnya