Merdeka.com - Setelah lebih dari satu pekan keheningan dari dasar Samudera Hindia, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengakui petunjuk terbaik dalam menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 akan segera habis dan pencarian harus dihentikan.

"Ketika semua petunjuk sudah tidak ada lagi dalam waktu sekitar satu pekan, maka kita berhenti, kita menyusun kembali, kita mempertimbangkan kembali," kata Abbott, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (17/4).

Kemungkinan menemukan puing-puing Boeing 777 di sebuah area sejauh 2.414 kilometer di sebelah barat laut Perth tergantung pada kapal selam tanpa awak Bluefin-21, yang saat ini sedang dipersiapkan untuk peluncuran ketiga setelah dua operasi pencarian sebelumnya di bawah Samudera Hindia tidak menemukan sesuatu yang signifikan.

Abbott mengatakan kepada koran the Wall Street Journal jika kapal selam tanpa awak itu gagal menemukan puing-puing MH370, yang kemungkinan akan turun hingga 4,8 km sampai 6,4 km ke dasar laut, maka peninjauan kembali terkait operasi pencarian itu harus dilakukan.

Namun, Abbott tetap percaya diri berdasarkan pencarian dilancarkan di area kanan, berdasarkan sinyal elektronik, yang kemungkinan datang dari kotak hitam MH370, di mana sebelumnya pesan dari dasar laut yang dideteksi dengan perangkat 'ping' dan diterima oleh kapal Australia Ocean Shield.

Tetapi, ketika Abbott tampaknya sudah kurang harapan, penggunaan kapal selam Bluefin-21 telah dikritik oleh seseorang yang pernah berada di garis depan pencarian puing-puing pesawat diterbangkan oleh pelopor penerbangan Amelia Mary Earhart pada 1937.

Richard Gillespie, pendiri Grup International untuk Pemulihan Pesawat Historis, mengatakan salah satu dari sekian banyak perjalanannya ke Samudera Pasifik untuk mencari puing-puing pesawat Earhart, dia telah menggunakan Bluefin-21 dan tidak menemukan apa-apa.

"Saya dapat memberitahu Anda, kapal itu tidak bekerja untuk kami," ujar Gillespie kepada CNN. "Kami sangat berharap Bluefin-21 akan menjadi jawaban dan cara untuk pencarian sangat sulit dalam menemukan puing-puing."

"Tapi apa yang kami temukan adalah Bluefin-21 tidak dapat diandalkan. Kami sangat frustasi hingga misi dibatalkan, seperti yang kita lihat di Samudera Hindia," lanjut dia.

Selama pencarian para pekan ini, Bluefin telah dibawa kembali ke permukaan dari dua penyelaman pertamanya. Pada kesempatan pertama kapal itu harus ditarik ketika mencapai kedalaman sekitar 4.500 meter dan kembali ke permukaan.

Ketika kapal itu dikerahkan untuk kedua kalinya, kapal harus dibawa kembali untuk perbaikan masalah teknis sebelum ditempatkan kembali ke dalam air.

Dari masing-masing pencarian dari dua penyelaman pertamanya, kapal selam itu tidak menemukan apa-apa yang memberikan tim pencarian sebuah harapan untuk menemukan puing-puing pesawat Mh370.

Kapal selam itu dipaksa untuk mengakhiri penyelaman pertamanya pada Senin lalu setelah kapal melebihi batas kedalaman 4,5 km (14.750 kaki) di area terpencil samudera, di mana tim pencari percaya MH370 jatuh, setelah menghilang pada 8 Maret lalu dengan membawa 239 orang.

Personel Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan kapal selam tanpa awak itu bisa memakan waktu hingga dua bulan untuk menjelajahi area 600 km persegi, di mana pesawat MH370 diyakini telah tenggelam.