Tony Abbott nyaris lengser dari posisi PM Australia
Merdeka.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott nyaris lengser dari jabatannya setelah sebagian anak buahnya di Partai Liberal menggelar mosi tidak percaya. Adapun nasib pemimpin konservatif ini beruntung, karena 61 anggota partai menolak rencana tersebut. Cuma 39 orang mendukung penggulingan Abbott, sedangkan 1 politikus abstain.
Seperti dilaporkan the Australian, Senin (9/2), rencana melengserkan Abbott (56 tahun) digulirkan pertama kali oleh anggota parlemen Australia barat Luke Simpkins. Politikus kawakan Partai Liberal lainnya, Don Randall, turut mendukung mosi tersebut.
Situs the Guardian menyatakan Abbott berterima kasih pada pendukungnya di internal partai yang masih mempercayainya. Dia berjanji akan segera memenuhi target kampanye supaya popularitas pemerintahan Partai Liberal tidak anjlok di mata pemilih.
"Beri saya waktu enam bulan lagi," tandasnya. Abbott dianggap belum memenuhi ekspektasi rakyat soal penciptaan lapangan kerja, tambahan hak cuti melahirkan, serta pengamanan Australia dari imigran asing.
"Saya menyadari harus lebih cepat bekerja. Saya paham, rakyat layak mendapatkan pemerintahan yang bekerja demi mereka sampai mereka berubah pikiran," kata Abbott.
Di Australia, Perdana Menteri dapat dilengserkan ketika popularitasnya turun. Menteri atau sesama petinggi partai bisa mengajukan diri untuk menggantikan posisinya.
Popularitas Abbott anjlok sejak awal 2015. Dia dianggap gagal menggenjot ekonomi, lalu membuat blunder hendak memberi anugerah bangsawan pada anggota kerajaan Inggris. Cuma 24 persen rakyat Australia yang mendukung Abbott pada polling terakhir.
Analis politik Newspoll menilai Abbott gagal lengser karena tidak ada anak buahnya yang berani menantang langsung. Publik sebetulnya berharap Menlu Julie Bishop mau menjadi rival Abbott dari internal partai. Calon lain yang potensial menggantikan Abbott adalah Menkominfo Malcolm Turnbull.
Di saat kinerja partai Liberal morat-marit, publik Australia kini mengalihkan dukungan pada Partai Buruh yang sebelumnya berkuasa.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia
Keduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSaat Jokowi Mendarat di Australia: Dijemput Mobil Listrik dan Didoakan WNI Usai Selfie
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah berada di Melbourne, Australia guna menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Panggilan PM Australia Anthony Albanese Ke Presiden Jokowi: Anda Teman Terbaik
PM Australia menyebut Presiden Jokowi sebagai teman paling baik saat ini.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca Selengkapnya