"Tinggal Beberapa Kali Mutasi Lagi Virus Ini Bisa Kalahkan Vaksin"
Merdeka.com - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan virus corona saat ini tinggal beberapa kali mutasi lagi bisa mengalahkan vaksin yang ada saat ini.
"Vaksin yang ada saat ini berfungsi baik dalam melindungi kita dari sakit berat dan kematian, tapi yang jadi masalah adalah varian berikutnya yang mungkin akan muncul--tinggal beberapa kali mutasi lagi--bisa mengalahkan vaksin kita saat ini," kata Direktur CDC Rochelle Walensky dalam jumpa pers Selasa lalu, seperti dilansir laman Al Arabiya, Kamis (29/7).
Namun kata dia, kemungkinan itu bukanlah ancaman saat ini.
"Saat ini, untungnya, kita tidak berada dalam kondisi itu," ujarnya.
Kasus Covid-19 saat ini kembali melonjak di berbagai belahan dunia, terutama karena banyak yang belum mendapat vaksin saat varian Delta yang lebih mudah menular merajalela.
Saat ini virolog dan epidemiolog mengatakan vaksin yang ada cukup kuat melawan varian virus corona sehingga mampu mencegah sakit berat dan perawatan di rumah sakit tapi masih banyak orang yang rentan belum mendapat vaksinasi.
Namun CDC memperingatkan varian Delta sudah terbukti mampu menulari orang yang sudah divaksin penuh dan mereka juga bisa menyebarkan virus itu.
Artinya mereka yang sudah divaksin pun bisa menularkan virus ke orang lain, termasuk mereka yang belum divaksin.
Virus memang selalu bermutasi dan memunculkan varian baru yang terkadang lebih berbahaya dari yang asli.
Saat ini banyak varian virus corona yang menyebar dan masing-masing hanya memiliki sedikit perbedaan pada kode genetiknya.
Semakin banyak orang yang tertular virus ini maka semakin besar kemungkinan virus akan bermutasi ke bentuk lain menjadi varian yang lebih berbahaya.
"Yang paling dikhawatirkan saat ini makin banyak orang tertular virus dan itu memicu munculnya sejumlah varian baru," kata Andrew Read yang mempelajari evolusi penyakit menular di Universitas Pennsylvania State.
"Sebagian dari virus itu bahkan mungkin lebih mampu bertahan ketimbang varian Delta."
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Delta sebagai varian yang paling kuat bertahan hidup pada saat ini dan menyebar lebih cepat sehingga bisa menyebabkan kasus lebih berat dan meningkatkan risiko perlunya perawatan di rumah sakit dibanding varian Alfa yang pertama ditemukan di Inggris.
Penelitian terbaru juga memperlihatkan satu dosis vaksin tidak mampu menghadapi varian Delta seperti halnya melawan varian lain.
Penelitian oleh Inggris menemukan dua dosis vaksin Pfizer 88 persen efektif mencegah gejala Covid dari varian Delta, sementara satu dosis Pfizer hanya 33 persen efektif melawan Delta.
Sedangkan sebelumnya dua dosis vaksin Pfizer 95 persen efektif melawan varian asli dan 52 persen efektif setelah satu dosis.
Sampai lebih banyak data terkumpul soal penularan varian Delta, para ahli menyatakan masker, jaga jarak, dan aturan pembatasan lain masih diperlukan meski vaksinasi sudah berjalan.
Meski Delta menjadi varian yang paling mudah menular, para pejabat kesehatan memperingatkan, kombinasi mutasi masih diperlukan untuk membuat suatu varian lebih mudah menyebar dan ada kemungkinan dua varian berbeda yang saling bermutasi menghasilkan varian yang lebih menular lagi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaMacam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnya