Merdeka.com - Kelompok bersenjata hari ini menembak mati tiga polisi Mesir, di mana serangan terhadap pasukan keamanan Negeri Sungai Nil itu akhir-akhir ini mengalami peningkatan terkait adanya upaya pemberantasan terhadap kelompok pendukung Ikhwanul Muslimin.

Seorang sumber tidak disebutkan identitasnya mengatakan pelaku melepaskan tembakan ke arah polisi sedang berada di dekat Universitas Mansura di wilayah Delta Nil, sebelum akhirnya melarikan diri, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (28/10).

Sejak militer Mesir menggulingkan presiden terpilih pertama dalam pemilu di negara itu, Muhammad Mursi, hampir setiap hari terjadi serangan yang ditujukan terhadap pasukan keamanan khususnya di Semenanjung Sinai.

Pemerintah sementara Mesir yang dibentuk oleh militer menuduh kelompok pendukung Mursi berada di balik penyerangan-penyerangan itu.

Kelompok jihad yang mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan mengecam kudeta militer itu dan mendesak pihak berwenang untuk mengembalikan kekuasan Mursi kembali.

Sejak 14 Agustus lalu, ketika polisi dan tentara Mesir membubarkan unjuk rasa pro-Mursi dan menyebabkan ratusan orang terbunuh di Kairo, diperkirakan sudah lebih dari seribu orang meninggal.

Lebih dari 2.000 anggota kelompok pendukung Mursi juga ditahan sejak Agustus lalu, termasuk Mursi dan para para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Mereka bakal diadili atas tuduhan menghasut pembunuhan terhadap pengunjuk rasa.