Merdeka.com - Angkatan laut Thailand menghalangi lebih dari 200 orang pengungsi asal Rohingya. Mereka juga mengambil tindakan keras bagi pengungsi memasuki wilayah kerajaan.

Situs theaustralian.com.au melaporkan, Rabu (30/1), etnis ini mengalami pembantaian dan kekerasan di Myanmar lantaran kasus pemerkosaan dan tidak diakui kewarganegaraan membuat muslim Rohingya terusir. Mereka juga tidak diakui di Bangladesh dan ini memaksa mereka untuk mencari suaka ke negara-negara terdekat termasuk Malaysia dan Thailand.

Seorang pejabat angkatan laut Thailand di Ibu Kota Bangkok mengatakan pengungsi Rohingya itu berada 40 kilometer dari daratan Negeri Gajah Putih itu, tepatnya di dekat Pulau Raja Noi, Laut Andaman, Provinsi Phuket, wilayah paling sering dikunjungi wisatawan. Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Paradorn Pattanathabutr mengusir mereka untuk tidak mendekat ke pantai.

Lebih dari 1.3000 orang Rohingya telah ditahan di Thailand sejak tahun lalu. Mereka dipenjara selama enam bulan sekaligus membuat pemerintah bekerja dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menemukan negara-negara ketiga mau menerima mereka.