Tangis haru sambut kepulangan 4 WNI eks sandera Somalia
Merdeka.com - Suara isak tangis menggema di ruangan tempat bertemunya para sandera yang disekap perompak Somalia dengan keluarga. Mereka telah disandera selama hampir lima tahun.
Mereka yang disandera adalah Sudirman, 24 tahun, asal Batam, Supardi, 34 tahun, asal Cirebon, Adi Manurung, 32 tahun, asal Medan, dan Elson Pesireron, 32 tahun asal Ambon.
Perwakilan keluarga salah satu sandera, Sammy Pesireron menyatakan rasa syukur yang teramat dalam karena telah dipertemukan kembali dengan keluarga yang sangat dinantikan.
Sammy mengenang kembali tahun-tahun di mana dia dan keluarga melakukan segala upaya agar saudaranya bisa dibebaskan. Dia mengatakan, keluarga telah melakukan kemampuan sendiri yang amat terbatas untuk meminta bantuan kepada berbagai pihak.
"Kami menerima informasi pada 2013 mengenai saudara-saudara kami yang disekap oleh perompak Somalia. Keluarga menghubungi sanak saudara di berbagai daerah seperti Jakarta dan Batam untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang keadaan saudara kami, namun hasilnya nihil" kata Sammy di gedung Kementrian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (31/10).
Sammy juga menyebutkan, agen yang mengirim saudaranya ke Somalia tidak bisa dikonfirmasi setelah ada kabar para ABK disekap. Bahkan, agen tersebut juga telah mengubah alamatnya.
"Kami lelah. Kemampuan kami hanya sampai disitu. Yang bisa kami lakukan hanya memohon doa agar saudara kami bisa diselamatkan. Akhirnya doa kami dijawab oleh Tuhan," kenang Sammy.
Empat WNI korban sandera Somalia pulang ke Indonesia ©2016 Merdeka.comPada awal 2015, Sammy dan keluarga didatangi oleh staf Kementerian Luar Negeri yang menginformasi keberadaan anak dan saudaranya yang disandera.
"Setelah tidak ada kabar dari 2013 sampai 2015, pihak Kemenlu datang mengabarkan keberadaan saudara kami. Kami juga diberikan video amatir maupun foto saudara kami yang disandera,"
Sammy tahu ini bukan proses yang mudah mengingat Somalia tidak pernah memberikan pemberitaan yang jelas. Namun, upaya keras pemerintah berbuah hasil. Para sandera dibebaskan dalam kondisi yang baik.
"Saya berterimakasih kepada pihak yang telah solid bekerja sama demi pembebasan keluarga kami. Saya juga ucapkan terima kasih presiden dan wakilnya karena kebijakannya telah memperhatikan kondisi kami. Staff Kemenlu yang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri, serta pihak BIN yang sudah bekerjasama," pungkas Sammy.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaHarapan keluarga agar Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) menjadi personel TNI Angkatan Laut harus dibayar dengan harta dan nyawa pemuda itu.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnya