Merdeka.com - Taliban mengecam serangan bom bunuh diri di bandara Kabul yang menewaskan sekitar 73 orang tersebut. Korban tewas berasal dari pasukan Amerika Serikat (AS) dan warga Afghanistan.

Dikutip dari AFP, Taliban menyampaikan pihaknya mengecam serangan yang terjadi di area yang menjadi tanggung jawab pasukan AS. ISIS Khurasan atau ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Menurut Pentagon dan Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan, 13 korban tewas merupakan pasukan AS dan 60 korban lainnya merupakan warga Afghanistan. Sementara itu, 140 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Ledakan bom bunuh diri terjadi ketika ribuan orang Afghanistan berbondong-bondong menuju bandara Kabul, dengan harapan dapat dievakuasi keluar dari negara tersebut. Ribuan orang Afghanistan melarikan diri setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus lalu.

Dikutip dari CNN, Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan satu ledakan terjadi di Gerbang Abbey bandara dan satu ledakan lainnya terjadi di dekat Hotel Baron, tidak jauh dari Gerbang Abbey.

Gerbang Abbey Gate menjadi pintu masuk utama ke bandara dan dijaga oleh pasukan AL AS. Area sekitar gerbang ini digunakan untuk menampung pengungsi setelah mereka melewati pos pemeriksaan Taliban di luar bandara, dan sebelum mereka diizinkan masuk ke bandara.

Hotel Baron digunakan oleh tentara Inggris dan sekutu lainnya sebagai pusat penanganan evakuasi untuk memproses orang yang akan dievakuasi, sebelum memindahkan mereka ke Gerbang Abbey. Belum jelas apakah pasukan internasional masih berada di kawasan itu ketika ledakan terjadi.