Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak bisa kerjakan soal ulangan murid SD, 20.000 guru Nigeria terancam dipecat

Tak bisa kerjakan soal ulangan murid SD, 20.000 guru Nigeria terancam dipecat Anak-anak Nigeria kelaparan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 20.000 guru di Nigeria terancam dipecat setelah gagal mengerjakan tes kompetensi yang sedianya dirancang untuk murid sepuluh tahun. Kejadian ini cukup memprihatinkan mengingat para guru tersebut seharusnya lebih menguasai mata pelajaran dibanding murid-muridnya sendiri.

Hasil tes dari para guru itu pertama kali diketahui publik saat Gubernur Kaduna, Mallam Nasir Ahmad El-Rufai, mengunggahnya ke laman Twitter pekan lalu.

"Bisakah Anda mengizinkan orang-orang seperti ini untuk mengajar anak Anda?" tulis El-Rufai, dikutip dari metro.co.uk, Senin (14/11).

El-Rufai juga menambahkan bahwa dirinya akan memecat guru yang memiliki nilai di bawah 75 persen untuk setiap mata pelajaran. Namun dia akan mempertimbangkannya kembali apabila guru-guru tersebut mengajukan permohonan untuk melakukan tes ulang dan memperbaiki nilai mereka.

Sementara itu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyebut hal ini sebagai peristiwa tragis. Dirinya juga mendukung rencana pemecatan terhadap guru-guru yang mengajar di Negara Bagian Kaduna tersebut.

"Ini adalah situasi yang sangat serius karena guru-guru itu tidak lulus ujian di pelajaran yang seharusnya mereka ajarkan kepada murid-murid mereka. Ini juga merupakan situasi tragis yang mesti kita hadapi," sesal Buhari.

Pemecatan ini juga disambut baik oleh calon guru yang tersebar di seluruh wilayah Nigeria. Sejak berita pemecatan itu beredar, sekitar 19.000 surat lamaran sudah diterima oleh sekolah untuk menggantikan guru-guru yang akan dipecat.

Namun, pemecatan massal ini mendapat tentangan kuat dari serikat buruh Nigeria. Mereka menyebut rencana ini sebagai aksi propaganda.

Seperti diketahui, berdasarkan penelitian Badan Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Nigeria merupakan negara dengan jumlah anak putus sekolah terbanyak di dunia.

Sekitar 10 juta anak tidak memiliki akses terhadap pendidikan dasar di negara tersebut. UNICEF juga menggambarkan sistem pendidikan di sana yang jauh dari kata layak karena kurangnya guru kompeten dan fasilitas sekolah yang mumpuni.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Pemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget

Pemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget

Momen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya

Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya

Dengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs

Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs

Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.

Baca Selengkapnya
11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda

11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda

Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.

Baca Selengkapnya