Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu menyampaikan pada Selasa, China melakukan latihan perang di laut dan udara mengelilingi Taiwan untuk persiapan invasi dan mengubah status-quo di kawasan Asia-Pasifik.

China melakukan latihan perang terbesar di sekitar Taiwan pekan lalu sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, pejabat tinggi Amerika yang melakukan kunjungan resmi di Taiwan dalam puluhan tahun terakhir.

"China memanfaatkan latihan perang dan pedoman strategi militernya untuk mempersiapkan invasi ke Taiwan," jelas Wu dalam konferensi pers di Taipei, dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (9/8).

"China melakukan latihan militer skala besar dan peluncuran rudal, juga serangan siber, kampanye disinformasi dan tekanan ekonomi untuk melemahkan semangat juang masyarakat di Taiwan."

Wu juga menegaskan kembali kecamannya kepada Beijing yang tetap melanjutkan latihan perangnya pada Senin, walaupun sebelumnya mengatakan akan selesai sehari sebelumnya. Wu menekanan China mengganggu salah satu rute pengiriman dan udara tersibuk di dunia.

Konferensi pers Wu digelar setelah militer Taiwan melakukan latihan tembakan langsung untuk simulasi pertahanan menangkis serangan yang diarahkan ke pulau tersebut.

Wu juga menyebut tindakan Beijing melanggar hak-hak Taiwan dan upaya untuk mengambil alih perairan sekitar Taiwan dan kawasan Asia Pasifik yang lebih luas.

"Tujuan China sesungguhnya adalah untuk mengubah status quo Selat Taiwan dan seluruh kawasan," jelasnya.

Wu juga menyampaikan terima kasih kepada sekutu Barat yang berada di pihak Taiwan.

"Ini juga mengirim pesan jelas kepada dunia bahwa demokrasi tidak akan tuntuk pada intimidasi otoritarianisme," tandasnya.