Merdeka.com - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan telah mengirimkan delegasi untuk mengecek kondisi tahanan di penjara militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo. Ini lantaran lebih dari 30 tahanan melakukan aksi mogok makan.

Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Kamis (28/3), juru bicara ICRC, Bijan Farnoudi, mengatakan pihaknya telah menunda kunjungan ke Guantanamo selama sepekan untuk menghormati aksi mogok makan yang dilakukan para tahanan.

"ICRC awalnya merencanakan untuk mengunjungi masing-masing tahanan di Guantanamo mulai 1 April mendatang selama dua pekan," kata Farnoudi. "Namun, untuk lebih memahami ketegangan berlangsungnya aksi mogok makan, kami memutuskan untuk melakukan dalam satu pekan saja."

Sementara itu, beberapa tahanan lain telah mengajukan keluhan lantaran mereka ditolak untuk mendapatkan air, seiring mogok makan semakin meningkat.

Sebuah pengajuan pengadilan darurat berdasarkan keluhan dari seorang tahanan asal Yaman mengatakan penjaga menolak menyediakan air kemasan kepada tahanan yang melakukan mogok makan dan mengatakan agar meminum air dari keran di sel tahanan mereka.

Mosi yang diajukan pihak Washington juga menyatakan suhu di dalam penjara dibiarkan sangat dingin.

Menurut pejabat penjara Guantanamo tidak disebutkan namanya, tiga hari lalu 31 tahanan telah mogok makan, di mana delapan di antaranya sampai harus menggunakan tabung makan. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari pekan sebelumnya.