Merdeka.com - Suntikan booster (penguat) vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna telah terbukti sangat efektif mencegah rawat inap akibat varian Omicron, menurut tiga penelitian baru oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Dosis booster Pfizer maupun Moderna 90 persen efektif mencegah orang-orang harus rawat inap setelah terinfeksi varian Omicron.
Dosis booster tersebut juga 82 persen efektif mencegah unit gawat darurat dan perawatan mendesak, seperti yang diindikasikan data hasil penelitian.
"Sangat menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis booster," jelas salah satu penulis yang terlibat dalam penelitian CDC, Emma Accorsi.
"Orang Amerika harus mendapatkan booster sekurang-kurangnya lima bulan sejak mereka mendapatkan dosis komplit Pfizer atau Moderna, tapi jutaan orang yang memenuhi syarat belum mendapatkannya," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/1).
Pejabat kesehatan mengatakan, penelitian tersebut meliputi sejumlah penelitian besar pertama AS terkait perlindungan vaksin terhadap varian Omicron.
Penelitian sebelumnya
Penelitian baru ini sejalan dengan penelitian sebelumnya - termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris, mengindikasikan vaksin yang tersedia saat ini kurang efektif melawan Omicron daripada varian virus corona sebelumnya, tapi juga dosis booster meningkatkan antibodi untuk melawan virus untuk meningkatkan kemungkinan menghindari infeksi bergejala.
Penelitian pertama meneliti rawat inap dan ruang unit gawat darurat serta pusat pelayanan kesehatan mendesak di 10 negara bagian, mulai Agustus 2021 sampai bulan ini.
Peneliti menemukan efektivitas vaksin sangat baik setelah tiga dosis suntikan Pfizer maupun Moderna dalam mencegah pasien UGD dan kunjungan perawatan darurat.
Perlindungan turun dari 94 persen selama gelombang Covid varian Delta menjadi 82 persen selama gelombang Omicron.
Perlindungan dari dua dosis vaksin lebih kecil, khususnya setelah enam bulan sejak menerima suntikan dosis kedua.
Para pejabat telah menekankan tujuan pencegahan tidak hanya untuk infeksi tapi juga untuk penyakit parah.
Penelitian kedua fokus pada kasus Covid dan angka kematian di 25 negara bagian dari awal April sampai akhir Desember 2021. Orang-orang yang telah menerima booster memiliki perlindungan sangat tinggi melawan infeksi virus corona, baik saat Delta menjadi varian dominan dan juga ketika Omicron mengambil alih.
Dua artikel itu diterbitkan online oleh CDC.
Journal of the American Medical Association menerbitkan penelitian ketiga, juga dipimpin peneliti CDC.
Penelitian ketiga ini fokus pada orang yang positif Covid-19 dari 10 Desember sampai 1 Januari di lebih dari 4.600 fasilitas tes di seluruh AS.
Tiga suntokan vaksin Moderna dan Pfizer sekitar 67 persen efektif melawan penyakit bergejala disebabkan Omicron dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Namun dua dosis tidak memberikan perlindungan signifikan melawan Omicron ketika diukur beberapa bulan setelah komplit menerima dua dosis, berdasarkan temuan para peneliti.
“Jika Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan booster dan Anda belum mendapatkannya, Anda tidak up-to-date dan Anda perlu mendapatkan booster Anda,” imbau Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky di Gedung Putih pada Jumat.
Baca juga:
WHO: Omicron Bisa Membawa Akhir Pandemi di Eropa
PM Selandia Baru Jacinda Ardern Batalkan Pernikahan karena Maraknya Kasus Omicron
Cinta Bersemi Saat Terjebak Lockdown Kedua Kali
Miliarder Ini akan Bangun Pabrik Vaksin Pertama di Afrika
Ribuan Pengunjung Padati Pantai Brasil di Tengah Ledakan Covid-19
Austria Bujuk Warga Agar Mau Divaksin dengan Hadiah Voucher Uang Rp8 Juta
Advertisement
200 Mayat Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Apartemen di Mariupol
Sekitar 1 Jam yang laluPelaku Penembakan Texas Sempat Unggah Status di Facebook Soal Serangan di Sekolah
Sekitar 2 Jam yang laluTurki-Israel Mulai Perbaiki Hubungan yang Sempat Renggang
Sekitar 3 Jam yang laluMengenal AR-15, Senjata Paling Favorit dalam Penembakan Massal di AS
Sekitar 4 Jam yang laluDeretan Kasus Penembakan Massal Terbaru di AS, Angkanya Naik Setiap Tahun
Sekitar 18 Jam yang laluGeorge Soros: Ukraina Bisa Jadi Awal Perang Dunia Ketiga
Sekitar 19 Jam yang laluPelaku Penembakan di Texas Beli Dua Senapan Saat Ulang Tahun ke-18
Sekitar 20 Jam yang laluKasus Cacar Monyet Sudah Sampai di Uni Emirat Arab
Sekitar 22 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 7 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 16 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 17 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 19 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 23 Menit yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 46 Menit yang laluPenampakan Pyongyang Bak Kota Mati Akibat Covid-19
Sekitar 3 Jam yang laluMenag Harap Kebijakan Saudi Larang Warganya Masuk Indonesia Segera Dicabut
Sekitar 5 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 21 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami