Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah Lima WNI Positif Terinfeksi Virus Corona di Singapura

Sudah Lima WNI Positif Terinfeksi Virus Corona di Singapura Aktivitas Warga Singapura di Jalan Orchard. ©2020 REUTERS/Edgar Su

Merdeka.com - Lima orang WNI di Singapura dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Kasus terakhir yang terkonfirmasi adalah WNI perempuan berusia 56 tahun.

Pada Rabu (12/3), Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus positif virus corona WNI ini yang menjadi kasus ke-170 di negara tersebut. Berdasarkan rilis KBRI Singapura, WNI ini tiba di Singapura pada 9 Maret dan diantarkan ke Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) di hari yang sama.

"Hasil tes yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19 pada sore hari tanggal 10 Maret. WNI tersebut merasakan timbulnya gejala Covid-19 sejak 6 Maret saat berada di Indonesia," jelas pernyataan KBRI tersebut, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (12/3).

Pasien ini merupakan anggota keluarga dari WNI yang juga terinfeksi dan tercatat sebagai kasus ke-152.

"Dengan ini total lima WNI telah dikonfirmasi positif Covid-19 di Singapura, yaitu kasus ke-21 (sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada 18 Februari 2020), kasus ke-133 yang diumumkan pada 7 maret, kasus ke-147 yang diumumkan pada 8 Maret, dan kasus ke-152 yang diumumkan pada 9 Maret," paparnya.

"Dari empat WNI yang masih dirawat, kondisi tiga WNI dinyatakan stabil sementara satu WNI berada di ICU."

KBRI menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara dekat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait penanganan WNI tersebut.

Berdasarkan ketentuan pemerintah Singapura, terhitung sejak 7 Maret, seluruh pendatang yang mengunjungi negara itu dengan visa turis atau kunjungan 30 hari yang menjalani pengobatan virus corona diharuskan membayar biaya pengobatan. Kementerian Kesehatan Singapura akan terus melakukan tes virus corona secara gratis kepada semua pihak sebagai langkah pencegahan penyebaran virus tersebut.

"KBRI Singapura kembali mengingatkan kepada seluruh WNI yang berada di Singapura dan WNI yang berencana untuk berkunjung ke Singapura bahwa status DORSCON Oranye masih berlaku di Singapura untuk mengatasi Covid-19, sehingga kewaspadaan tinggi masih tetap diperlukan, khususnya apabila menghadiri kegiatan yang melibatkan peserta dan berkunjung ke tempat umum," jelasnya.

WNI diharapkan dapat mengikuti aturan dan imbauan pemerintah Singapura dalam penanganan penyebaran virus ini. Imbauan pemerintah Singapura yaitu menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi, mencuci tangan secara berkala setelah beraktivitas di ruang publik, menghindari tempat-tempat dan acara yang melibatkan keramaian jika tak mendesak, dan segera ke dokter jika mengalami gejala.

"Kami tekankan pula pentingnya tanggung jawab pribadi untuk proaktif memeriksakan diri apabila kebetulan berada di cluster tempat penyebaran Covid-19 atau berinteraksi dengan kerabat atau teman yang menghadiri cluster-cluster dimaksud," imbau KBRI.

"Penting juga untuk selalu memantau perkembangan mengenai Covid-19 melalui jalur resmi Ministry of Health (MOH) https://www.moh.gov.sg/covid-19. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi MOH di nomor 1800 333 9999. Apabila membutuhkan bantuan KBRI, dapat menghubungi nomor hotline +6592953964," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya