Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suara yang Menolak Bungkam, Melarikan Diri Bukanlah Solusi Bagi Muslim China

Suara yang Menolak Bungkam, Melarikan Diri Bukanlah Solusi Bagi Muslim China Sairagul Sauytbai. ©REUTERS/Mikael Nilsson

Merdeka.com - Sairagul Sauytbai punya cerita yang menjelaskan mengapa banyak warga muslim China masih bungkam atas penyiksaan dan pemukulan yang mereka alami selama ini.

Sauytbai, perempuan etnis Kazakh yang melarikan diri dari China tahun lalu, membeberkan kisahnya setelah dia menjalani apa yang disebut pelatihan bagi etnis minoritas di Provinsi Xinjiang, China.

Tapi di Kazakhstan, tempat dia mencari perlindungan, Sauytbai dituduh melintasi perbatasan secara ilegal. Dia digeledah bugil, dan dipaksa aparat untuk tutup mulut soal 'gerakan deradikalisasi' Beijing yang membuat ratusan ribu warga yang tinggal di kamp merasa hidup di penjara.

Kepada kantor berita Reuters, Sauytbai menceritakan kisahnya.

Kelompok pembela hak asasi mengatakan China menahan satu juta warga di sejumlah kamp yang berada di Xinjiang, wilayah yang mayoritas dihuni etnis muslim Uighur. Di kawasan ini ketegangan etnis kerap berujung kekerasan.

Dikutip dari laman Reuters, Jumat (19/7), bekas tahanan di kamp menyebut tempat itu penjara dan mengatakan kepada Reuters, orang bisa ditahan selama berbulan-bulan, didoktrin ideologi Komunis. Beijing menyebut kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk mencegah terorisme dan ekstremisme.

uighur di xinjiang©REUTERS/Thomas Peter

Sauytbai, 42 tahun, bekerja sebagai kepala sekolah sebuah taman kanak-kanak di Ili Kazakh, Xinjiang, ketika dia tiba-tiba direkrut paksa pada November 2017 untuk mengajar bahasa dan budaya Mandarin, sekaligus doktrin Partai Komunis kepada para tahanan di kamp.

Suami Sauytbai dan dua anak mereka sudah lebih dulu pindah ke Kazakhstan, tapi paspor miliknya disita sehingga dia tidak bisa ikut pergi. Ketika tiba di kamp Sauytbai kaget dengan perlakuan yang diterima para tahanan. Dia melihat pemukulan dan penyiksaan.

"Saya kenal banyak dari mereka," kata Sauytbai. "Ada warga yang pekerjaannya tukang gembala, penulis, sampai aktivis sosial. Mereka bukan orang-orang yang bersalah."

Empat bulan kemudian aparat memulangkan Sauytbai. Dia sudah diepcat dari pekerjaannya di taman kanak-kanak. Karena khawatir dia akan segera dijebloskan juga ke kamp sebagai tahanan, Sauytbai melarikan diri ke Kazakhstan secara ilegal melalui Khorgos, kawasan bebas perdagangan di perbatasan.

Sauytbai kemudian ditahan di Kazakhstan dan diadili, tapi pengadilan menolak memulangkan dia ke China dan hukumannya ditangguhkan.

Dia kemudian mengajukan suaka tapi permohonannya ditolak karena tidak ditemukan alasan persekusi yang memadai. Bulan lalu dia dan keluarganya terbang ke Swedia. Di sana dia mengajukan diri untuk tinggal.

Di Kota Trelleborg, Swedia, Sautbai menceritakan pengalamannya kepada Reuters. Dia mengatakan aparat Kazakhstan memperingatkan dirinya agar tidak mengkritik China.

"Setelah saya tiba di Kazakhstan dan menyaksikan semua itu, saya ingin mengabarkannya kepada dunia. Tapi Komite Keamanan NAsional dan (mantan) pengacara saya Abzal Kuspan memaksa saya tutup mulut."

Kuspan membenarkan dia menyarankan Sauytbai untuk tidak menceritakan soal kamp tahanan di China untuk menghindari keputusan pengadilan yang akan memberatkannya dan menolak permohonan suakanya.

"Prioritas kami yang pertama adalah memastikan dia tidak diserahkan ke China," kata Kuspan.

Sejak ditahan di Kazakhstan, Kuspan tahu betapa Sauytbai mengalami tekanan.

"Dia ditahan di sebuah gedung, ditelanjangi."

Komite Keamanan Nasional Kazakhstan tidak menjawab permintaan tanggapan dari Reuters soal dakwaan Sauytbai. Kementerian Luar Negeri China mengatakan 'Sairagul Suytbai terbukti melintasi perbatasan secara ilegal dan jelas harus mendapat hukuman keras'.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Baca Selengkapnya
Profil dan Agama Dilraba Dilmurat, Aktris Keturunan Uighur yang Sangat Populer di China

Profil dan Agama Dilraba Dilmurat, Aktris Keturunan Uighur yang Sangat Populer di China

Dilraba Dilmurat, aktris cantik China dari Suku Uighur, populer dan sukses dalam seni peran. Pesonanya terpancar melalui keanggunan, keimutan, dan kelucuannya.

Baca Selengkapnya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was

China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was

Disebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab

Baca Selengkapnya
Aniaya Istri Lalu Kabur ke Singapura, Warga Jakarta Utara Dibekuk di Guangzhou China

Aniaya Istri Lalu Kabur ke Singapura, Warga Jakarta Utara Dibekuk di Guangzhou China

Pelarian ETT (35) setelah menganiaya istrinya, SAG, berakhir. Warga Jakarta Utara ini ditangkap petugas gabungan di Guangzhou, China, Senin (15/1).

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya