Staf Gedung Putih Cari Pekerjaan Baru Sebelum Jabatan Trump Berakhir akan Dipecat
Merdeka.com - Kepala personel kepresidenan Gedung Putih telah mengancam akan memecat anggota staf jika mereka mencari pekerjaan lain sebelum masa jabatan Presiden Donald Trump berakhir, Associated Press, CNN dan Axios melaporkan Senin lalu.
John McEntee, direktur Kantor Personalia Kepresidenan, mendesak departemen cabang eksekutif untuk memberhentikan anggota staf yang mencari pekerjaan baru, seorang pejabat senior mengatakan kepada CNN. Dua pejabat administrasi mengkonfirmasi hal ini kepada Axios.
Para pejabat sekarang mengkhawatirkan staf muda yang akan segera mencari pekerjaan baru, kata sumber CNN.
Setiap pemerintahan memiliki sekitar 4.000 orang yang ditunjuk secara politik. Para pekerja ini pergi ketika ada pemerintahan baru, yang berarti bahwa orang yang diangkat saat ini memiliki sisa kurang dari tiga bulan di pos mereka saat ini.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, bagaimanapun, menyatakan keraguan kepada AP bahwa ancaman yang dikaitkan dengan McEntee akan mengakibatkan pemecatan. Sumber itu mengatakan McEntee membuat pernyataannya untuk mendorong staf agar tetap setia kepada Trump karena presiden menolak untuk menyerah, kata sumber itu.
Saat dikonfirmasi CNN, Gedung Putih menolak berkomentar. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider.
Secara terpisah, satu sumber pada hari Senin mengatakan kepada CNN bahwa para pemimpin kampanye Trump mengatakan kepada staf pada pertemuan menit terakhir bahwa pemilihan belum berakhir dan mendesak mereka untuk "tetap dalam pertarungan."
Kontrak staf kampanye akan berakhir Minggu (15/11), bagaimanapun, dan mereka belum diberi tahu apakah kontrak mereka akan diperpanjang, kata sumber itu.
Ancaman memecat anggota staf yang mencari pekerjaan baru akan menjadi yang terbaru dari serangkaian langkah yang dilakukan McEntee untuk menguji komitmen terhadap Trump.
Pada bulan Februari, dia meminta sekretaris kabinet untuk mengidentifikasi orang yang mungkin tidak setia kepada Trump.
Sebulan setelahnya, CNN mengakses kuesioner yang diminta oleh McEntee untuk diisi oleh calon karyawan. Formulir tersebut meminta pelamar untuk mendeskripsikan "evolusi politik" mereka dan mencantumkan "pemikir, penulis, buku, atau pemimpin politik" yang telah memengaruhi keyakinan mereka.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaSaking melelahkannya, salah satu karyawan dari lantai 46 bahkan mengalami kaki gemetar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.
Baca SelengkapnyaPotret Gedung Graha Utama Akmil yang Baru Diresmikan Jokowi, Mewah dan Berkelas
Baca SelengkapnyaMomrn petugas 119 bantu korban kecelakaan saat akan pulang kerja ini viral, tuai pujian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan menyampaikan dua pidato dalam sidang tahunan ini.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca Selengkapnya