Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menerapkan konsep "satu asisten rumah tangga (ART) untuk satu rumah". Itu artinya tenaga kerja asal Indonesia bisa menjadi ART untuk bekerja di satu rumah yang berisi tidak lebih dari enam orang.

Konsep ini menggantikan kesepakatan sebelumnya "satu ART untuk satu tugas pekerjaan" setelah ada pertemuan antara Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia M Saravanan dengan sejawatnya dari Indonesia Ida Fauziyah.

Dilansir dari laman the Star, Senin (24/1), Saravanan mengatakan dia dan Fauziyah juga sepakat bahwa biaya perekrutan para tenaga kerja dari Indonesia akan dikaji setiap enam bulan.

"Ini untuk memastikan biaya itu sesuai dengan situasi yang ada. Selain itu juga ada pertimbangan lain, di antaranya biaya karantina dan tiket pesawat," kata dia dalam pernyataan setelah pertemuan di Jakarta hari ini.

Saravanan menuturkan Malaysia dan Indonesia sepakat menggelar proyek percontohan untuk perekrutan 10.000 ART yang diharapkan bisa diterapkan sepekan setelah perjanjian kesepakatan ditandatangani kedua negara.

MoU dari perekrutan ART Indonesia untuk bekerja di Malaysia ini akan ditandatangani pada 7-8 Februari di Bali.

"Proyek percontohan ini penting untuk mengevaluasi efektivitas dari penerapan MoU dan memperbaiki kelemahan yang ada," kata dia.

Dalam pertemuan itu kedua negara juga sepakat membangun satu pintu masuk untuk ART Indonesia ke Malaysia.

Dalam pertemuan itu kedua menteri juga membahas upah dari ART tapi tidak ada penjelasan dalam pernyataan.