Merdeka.com - Para peneliti menemukan situs arkeologi tertua di Yunani yang berasal dari 700.000 tahun yang lalu

Dilansir Fox News, situs tersebut berisi alat-alat batu kasar dari periode Paleolitikum Bawah - sekitar 3,3 juta hingga 300.000 tahun yang lalu - dan sisa-sisa spesies rusa raksasa, gajah, kuda nil, badak, dan monyet kera yang telah punah.

Menurut direktur proyek, situs ini adalah situs tertua yang ada di Yunani.

"(Situs itu) adalah keberadaan hominin tertua yang diketahui saat ini di Yunani, dan mendorong mundur catatan arkeologi yang diketahui di negara itu hingga 250.000 tahun," ungkapnya.

Proyek ini dipimpin oleh Sekolah Studi Klasik Amerika di Athena Anagiotis Karkanas, Kementerian Kebudayaan Yunani dan Katerina Harvati Eleni Panagopoulou, dan seorang profesor paleoantropologi di Universitas Tübingen di Jerman.

Artefak tersebut diduga peralatan sederhana milik industri perkakas batu Paleolitikum Bawah.

Mereka mengatakan kemungkinan barang-barang itu diproduksi oleh Homo antecessor, spesies hominin yang berasal dari periode itu di bagian lain Eropa.

Homo antecessor diyakini sebagai nenek moyang terakhir dari manusia modern dan sepupu Neanderthal mereka yang telah punah, yang berpisah sekitar 800.000 tahun yang lalu.

Seorang profesor arkeologi prasejarah di Universitas Thessaloniki Yunani, Nikos Efstratiou, yang tidak terlibat dalam proyek tersebut, mengatakan penemuan itu "sangat penting".

"Ini adalah situs yang penting dan sangat awal ... yang memungkinkan kita untuk bergerak jauh ke belakang, dan dengan cara yang otoritatif, zaman alat pertama di Yunani," katanya.

Situs Yunani itu adalah salah satu dari lima yang diselidiki di daerah Megalopolis selama proyek lima tahun yang melibatkan tim ahli internasional, kata pernyataan Kementerian Kebudayaan.

Selain situs ini, ada situs lain yang diselidiki di daerah Megalopolis di semenanjung Peloponnese selatan. Situs tersebut berisi sisa-sisa Paleolitikum Tengah tertua yang ditemukan di Yunani, yang berasal dari sekitar 280.000 tahun yang lalu.

Reporter magang: Yobel Nathania