Sikapi pengumuman Trump soal Yerusalem, Indonesia hubungi DK PBB di New York
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan melakukan kontak dengan Wakil Tetap (Watap) Indonesia di New York untuk melakukan komunikasi dengan anggota Dewan Keamanan PBB terkait pernyataan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Dari sejak kemarin perwakilan tetap di New York kontak dengan DK PBB. Saya berkomunikasi dengan watap di New York dan saya sampaikan 'please get in close contact dengan para anggota DK PBB.' Jadi tidak hanya bergerak di Jakarta, OKI, kita komunikasi dengan Gerakan Non Blok, anggota DK PBB," kata Retno di sela-sela acara Forum Demokrasi Bali di Tangerang, Banten, Kamis (7/12).
Selain DK PBB, Retno juga akan berkomunikasi dengan pejabat PBB.
"Jadi kita gunakan apapun untuk sampaikan pesan yang sangat jelas" tambahnya.
Rencananya, sore ini Retno akan bertemu dengan Duta Besar AS Joseph R Donovan, untuk menegaskan kembali posisi Indonesia dalam masalah ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar itu dibahas Menlu Retno saat melaporkan perkembangan konflik Iran-Israel ke Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaKnesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca SelengkapnyaRetno menegaskan pentingnya melakukan upaya diplomatik agar Iran dan Israel menahan diri dan tidak memicu eskalasi konflik.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca Selengkapnya