Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sesederhana nabi sekadar Ahmadinejad

Sesederhana nabi sekadar Ahmadinejad Mahmud Ahmadinejad. hminews.com

Merdeka.com - Tiga bulan sudah dunia kehilangan Mahmud Ahmadinejad Dia lengser dari kursi presiden awal Agustus lalu setelah dua kali terpilih sejak 2005-2013.

Namun masyarakat internasional kemungkinan besar merindukan sosok mantan presiden keenam Negeri Mullah itu. Bukan hanya kangen terhadap kritik pedasnya atas Amerika Serikat dan Israel, tapi juga sikap sederhananya dalam menjalani hidup

Lelaki bakal berumur 57 tahun bulan depan ini mengidolakan pemimpin revolusi Islam Iran Ayatullah Khomeini. Pujaannya adalah Nabi Muhammad. Tidak sekadar kesengsem dengan kedua tokoh itu, Ahmadinejad, berdarah Yahudi dari ayahnya, mengikuti gaya hidup mereka: sederhana dan tanpa dibuat buat.

"Dia memulai harinya dengan melaksanakan salat subuh pukul lima pagi," kata wartawan stasiun televisi NBC Ann Curry, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post September 2011. Curry pernah meliput keseharian Ahmadinejad di periode kedua jabatannya.

Sehabis itu, dia berlari pagi ditemani pengawalnya dan berlanjut ke ruang kebugaran. Dia berlatih mengangkat beban setengah jam. Dia biasa tiba di kantornya cukup luas namun sederhana sebelum jam tujuh. Kemudian membaca sekilas surat kabar lokal dan mencari tahu berita lansiran media Barat.

Ahmadinejad juga doyan blusukan tapi dia tidak minta moda transportasi mutakhir. Dia berkeliling negeri menumpang pesawat kepresidenan Boeing 707 telah berusia setengah abad. Selama dua kali menjabat, Ahmadinejad sudah mengelilingi seluruh 31 provinsi di Iran.

Ayah tiga anak - Mahdi, Alireza, dan Fatimah - ini setidaknya melawat tiga kali ke tiap provinsi. Dia dipastikan mengunjungi semua kota di semua provinsi dia kunjungi. Menurut sejumlah ajudannya, dia kerap bekerja hingga pukul dua dini hari dan tidur hanya tiga jam.

Pemimpin spiritual Iran Ali Khamenei sampai ikut menasihati agar dia tidak terlalu memaksakan diri. "Ahmadinejad mengakhiri harinya saban tengah malam setelah salat isya," ujar Curry.

Meski seorang presiden, mobil pribadinya tetap sama: Peugeot 504 buatan 1977. Dia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah sederhana warisan ayahnya di Narmak, salah satu daerah termiskin di sebelah timur Ibu Kota Teheran.

Ketika terpilih pertama kali, dia menyumbangkan seluruh karpet mahal melapisi lantai istana presiden ke sebuah masjid di Teheran, kemudian diganti karpet merah. Ruangan megah dan mewah buat menyambut tamu negara juga diubah, berganti ruangan sederhana berkursi kayu buat menerima presiden dan tamu tamu penting lainnya.

Dia bahkan tidak sungkan membersihkan jalan di sekitar rumahnya atau istana presiden. Dia memang rajin memelihara taman kecil di rumahnya: mencabut rumput liar dan menyiram tanaman.

Saldo tabungannya selalu nol. Dia tidak mengambil gajinya sebagai presiden. "Semua kekayaan adalah milik bangsa, saya hanya bertugas menjaga," kata Ahmadinejad berkilah. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia cuma mengandalkan penghasilan USD 250 per bulan sebagai dosen di Universitas Teheran.

Saban kali menunjuk menteri, dia bakal meminta kandidat meneken surat kontrak berisi komitmen siap miskin hingga selesai menjabat. Di situ juga tertera kekayaan menteri bakal dicek lagi setelah dia tidak lagi menjabat.

Dia membuat kagum para staf istana karena menolak menu khusus sebagai presiden. Dia memilih menyantap makanan buatan istrinya, yakni roti isi atau roti berlapis keju dan dilumuri minyak zaitun.

Saban kali kunjungan kenegaraan, dia menumpang pesawat umum kelas ekonomi. Ahmadinejad sering menggelar rapat dengan seluruh menterinya. Semua menteri bisa memasuki kantor kerja pribadi Ahmadinejad tanpa protokol. Tiap kali kunjungan ke daerah, dia menolak karpet merah, sesi foto, atau agenda lain bersifat promosi pribadi.

Jika harus menginap di hotel, dia minta disediakan kamar berukuran kecil karena tidak suka tidur di ranjang empuk. Dia memilih tidur berselimut di lantai beralas kasur tipis. Dia juga sering tidur di ruang tamu rumahnya. Kalau salat di masjid, dia tidak minta disediakan tempat di barisan paling depan.

Dia tidak muluk muluk saat ditanya mimpinya soal Iran di masa depan. "Saya ingin masa depan sama didambakan semua bangsa: perdamaian, persahabatan, kebahagiaan, dan persatuan."

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampanye Akbar di Tapanuli Selatan, Anies Sapa Pendukung dari Sunroof Mobil dan Diberi Penutup Kepala Ampu

Kampanye Akbar di Tapanuli Selatan, Anies Sapa Pendukung dari Sunroof Mobil dan Diberi Penutup Kepala Ampu

Anies juga akan bertolak ke Deli Serdang untuk melanjutkan kampanye akbar di lapangan Reformasi Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
Potret Mobil Kenegaraan Soekarno, Mewah di Zamannya & Saksi Peristiwa Bersejarah

Potret Mobil Kenegaraan Soekarno, Mewah di Zamannya & Saksi Peristiwa Bersejarah

Bangunan bersejarah di Jakarta simpan mobil kepresidenan pertama Soekarno. Seperti apa wujudnya?

Baca Selengkapnya
Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Begini cara unik jenderal polisi orang nomor dua di Polda Sumut berangkat kerja ke kantor. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Intip Mobil Bekas Kepresidenan RI Era Soeharto, Interior Sampai Spesifikasinya Kelas Satu

Intip Mobil Bekas Kepresidenan RI Era Soeharto, Interior Sampai Spesifikasinya Kelas Satu

Begini penampakan mobil eks kepresidenan RI era Soeharto. Fasilitas hingga interiornya dijamin kelas satu.

Baca Selengkapnya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'

Jelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'

Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.

Baca Selengkapnya
Intip Jalan-Jalan Ala Sang Jenderal Polri, Pose di Warung Telur Asin Hingga Naik Becak

Intip Jalan-Jalan Ala Sang Jenderal Polri, Pose di Warung Telur Asin Hingga Naik Becak

Sejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?

Baca Selengkapnya
Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung

Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung

Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.

Baca Selengkapnya
Biar Rajin Kuliah, Ucok Baba Belikan Mobil Mewah Sang Anak, Ending-nya Adam Lemas

Biar Rajin Kuliah, Ucok Baba Belikan Mobil Mewah Sang Anak, Ending-nya Adam Lemas

Ucok Baba membawa mobil Pajero ke kantornya untuk anak laki-lakinya, Adam.

Baca Selengkapnya