Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serang Israel, Palestina dipaksa AS ganti rugi Rp 2,8 T

Serang Israel, Palestina dipaksa AS ganti rugi Rp 2,8 T bentrokan warga palestina-israel. ©REUTERS/Ammar Awad

Merdeka.com - Pengadilan Distrik Selatan New York, Amerika Serikat kemarin memutuskan Intifada jilid II Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 2002 hingga 2004 sebagai aksi terorisme. Oleh sebab itu, Otoritas Palestina harus memberi ganti rugi pada 10 warga Amerika berdarah Yahudi yang tewas ketika pecah perang semesta antara koalisi rakyat sipil melawan tentara Israel.

Serangan bom sporadis di Yerusalem pada 2002 menewaskan para korban yang sedang berziarah ke Israel. Selain warga AS, intifada diklaim membunuh 33 warga sipil Israel serta melukai 450 penduduk lainnya.

Keluarga korban menggugat Otoritas Palestina ke Pengadilan AS sejak 2004. Proses sidang berjalan lama, hingga akhirnya diputuskan kemarin, seperti dilansir Newsweek, Selasa (24/2).

"Putusan juri ini bersejarah karena memberi keadilan bagi keluarga korban, walau tidak dapat menghidupkan mereka kembali," kata Shurat Hadin, pengacara pendamping keluarga.

Juri Pengadilan New York menyatakan keluarga korban berhak mendapat ganti rugi sebesar USD 218 juta (setara Rp 2,81 triliun).

Pengacara PLO, Marck Rochon, menilai keputusan juri bias. Dia menegaskan akan banding agar Palestina tidak perlu membayar ganti rugi.

"Tidak pernah ada bukti-bukti konkret petinggi Otoritas Palestina ataupun PLO memerintahkan para pelaku intifada menyerang korban," tandasnya.

Israel dituding menunggani kasus ini untuk menyudutkan Palestina. Tapi juru bicara Tel Aviv membantah, sembari mengatakan penggugat adalah WN Amerika yang menjadi korban terorisme saat berada di luar negeri.

Warga AS bisa menggugat pelaku terorisme, sekalipun kejadiannya ada di luar negeri, berdasarkan UU yang disahkan pada 1996.

Sekadar informasi, intifada secara harfiah bermakna "mengguncang" bisa diartikan pula "kebangkitan". Gerakan ini melibatkan seluruh rakyat Palestina, tua-muda, menghapuskan sekat politik yang selama ini melemahkan mereka. Dalam momen intifada, Hamas dan Fatah akan bersatu.

Intifada Palestina pertama terjadi sepanjang 1987-1993. Gerakan rakyat semesta kedua terjadi pada 2000 hingga 2005. Saban intifada berlangsung, ribuan korban jiwa bertumbangan, baik dari sisi Palestina maupun Israel.

Sampai sekarang, penduduk Palestina masih mendukung konsep intifada. Survei digelar oleh Universitas An-Najah di Nablus, Palestina, pada 2013 menyebutkan separuh warga Palestina mendukung gerakan intifada bersenjata melawan penjajah Israel.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenag Salurkan Bantuan Rp44 Miliar Untuk Warga Palestina

Kemenag Salurkan Bantuan Rp44 Miliar Untuk Warga Palestina

Kemenag menegaskan Indonesia mendukung penuh kebebasan Palestina atas agresi militer Israel.

Baca Selengkapnya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya

"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"

Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Lama Tak Terdengar Kabar, Begini Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Setelah Diserang & Dijadikan Markas Tentara Israel

Lama Tak Terdengar Kabar, Begini Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Setelah Diserang & Dijadikan Markas Tentara Israel

Kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Israel Rekrut Ribuan Tentara Asing untuk Bertempur di Gaza, Bayarannya Cuma Segini

Israel Rekrut Ribuan Tentara Asing untuk Bertempur di Gaza, Bayarannya Cuma Segini

Tentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya
3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza

3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza

Sekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya