Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seperti Apa Rumah Manusia di Bulan dan Mars Nanti? Ini Kata Arsitek

Seperti Apa Rumah Manusia di Bulan dan Mars Nanti? Ini Kata Arsitek Model rumah di Mars dan Bulan. ©Red House

Merdeka.com - Suatu hari akan ada dibangun rumah untuk manusia di Bulan atau Planet Mars. Namun sebelumnya dilakukan uji coba di Bumi dengan membangun hunian yang terbuat dari jamur.

Perusahaan arsitektur Amerika, Red House bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Center for Bits and Atoms merancang hunian di luar angkasa yang terbuat dari organisme hidup.

Red House mencampur limbah biomassa dari "semak perambah" yang terkenal di Namibia - spesies invasif yang mengalirkan air tanah, menyebabkan daerah subur menjadi gurun - dengan miselium, jamur yang strukturnya merupakan jaringan bawah tanah dari serat penghubung.

Material ini dinilai lebih kuat dari beton. Pendiri dan arsitek Red House, Christopher Maurer mengatakan, miselium memiliki kandungan yang unik yang bisa "berfungsi seperti lem untuk mengikat substrat (seperti puing-puing konstruksi dan tanaman) bersama-sama," dikutip dari laman Euro News, Senin (6/2).

Maurer dan rekan-rekan membayangkan misi tanpa awak tiba di Mars dengan shelter atau tenda terlipat di dalam kantong tertutup dengan ganggang dehidrasi (lebih khusus chaetomorpha, atau zamrud laut seperti yang dikenal) dan miselium yang tidak aktif.

Begitu tiba di planet merah tersebut, kendaraan penjelajah di permukaan Mars akan menyuntikkan karbon dioksida, nitrogen, dan air yang bersumber dari Planet Merah ke dalam kantong tertutup untuk merehidrasi ganggang.

"Ini seperti meledakkan balon," kata Maurer.

Reaksi tersebut akan menghasilkan oksigen yang akan melengkapi struktur sekaligus memelihara miselium.

Miselium kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi bentuk struktural yang diinginkan dan menyatu dengan alga atau ganggang untuk membentuk biomassa sekeras batu.

Maurer mengataakan pembentukan atau pertumbuhan rumah akan semakin cepat, bisa dalam hitungan jam bahkan menit jika tekanannya tepat saat memompa rumah tersebut.

"Kemudian, membuat biomaterial padat dan kering yang menjadi isolasi idealnya akan memakan waktu empat minggu," ujarnya.

Biomassa yang terikat jamur ini juga dapat mengubah radiasi energi tinggi menjadi sumber daya untuk menciptakan lebih banyak biomassa.

"Radiasi adalah hal utama yang mencegah kita pergi ke Mars," jelas Maurer, menambahkan bahwa penelitian telah menunjukkan kemampuan miselium untuk bekerja sebagai lapisan pelindung dari radiasi "pada tingkat yang lebih tinggi daripada sejumlah material lainnya."

Kapan rumah ini akan berdiri di Mars atau Bulan?

Maurer mengatakan jika ada anggaran atau dana untuk peluncuran ke Bulan, maka itu bisa terealisasi dalam hitungan tahun.

"Karena kami memiliki banyak suku cadang. Tetapi jika kami melanjutkan dengan kecepatan yang kami lakukan di sana, menunggu teknologi mengalir masuk dari segala penjuru, bisa puluhan tahun," jelasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Techno House, Gambaran Perencanaan IKN sebagai Kota Cerdas di Masa Depan

Mengintip Techno House, Gambaran Perencanaan IKN sebagai Kota Cerdas di Masa Depan

Sebagai destinasi edukasi, ada banyak instalasi menakjubkan yang bisa jadi gambaran masa depan bagaimana IKN akan dibangun.

Baca Selengkapnya
Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan

Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan

Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami

Baca Selengkapnya
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Rumah Menteri di IKN Selesai Juli 2024, Begini Penampakannya

Pembangunan Rumah Menteri di IKN Selesai Juli 2024, Begini Penampakannya

Progres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun

Masyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun

SMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek 74 Tahun Penjual Saputangan di Stasiun Bikin Dunia Maya Terharu

Kisah Kakek 74 Tahun Penjual Saputangan di Stasiun Bikin Dunia Maya Terharu

Seorang kakek berusia 74 tahun di India bernama Hasan Ali menginspirasi netizen dengan menjual sapu tangan di Stasiun Borivali, Mumbai.

Baca Selengkapnya