Seorang Remaja di AS Dianugerahi Pulitzer karena Rekam Pembunuhan George Floyd
Merdeka.com - Seorang remaja yang merekam pembunuhan George Floyd oleh seorang anggota polisi kulit putih dianugerahi penghargaan jurnalisme khusus oleh badan Pulitzer Prize. Darnella Frazier (18), dianugerahi penghargaan bergengsi itu karena keberaniannya. Hal ini disampaikan komite Pulitzer.
Rekaman videonya telah memicu unjuk rasa keadilan rasial di seluruh dunia dan digunakan sebagai bukti dalam persidangan yang menghukum petugas polisi Derek Chauvin.
Pulitzer merupakan penghargaan jurnalisme paling bergengsi di AS.
Dikutip dari BBC, Minggu (13/6), komite tersebut menyampaikan mereka menghormati Darnella karena “dengan berani merekam pembunuhan George Floyd, sebuah video yang mendorong unjuk rasa menentang kekejaman polisi di seluruh dunia, menyorot peran krusial warga dalam penyelidikan jurnalis untuk kebenaran dan keadilan.”
Darnella Frazier melihat penangkapan Floyd ketika sedang berjalan kaki bersama sepupunya di Minneapolis pada 25 Mei 2020.
Sebelumnya dia menyampaikan kepada pengadilan dia mulai merekam insiden itu di ponselnya karena “saya melihat seorang pria ketakutan, memohon keselamatannya”.
Darnella Frazier mengatakan mendengar Floyd mengatakan “saya tidak bisa bernapas”.“Dia ketakutan, dia memanggil ibunya,” ujarnya di pengadilan.
Video itu diputar di seluruh dunia dan memicu unjuk rasa massal dan kesadaran keadilan rasial di AS. Kematian Floyd saat dalam penangkapan polisi juga digambarkan sebagai simbol kekejaman polisi, khususnya terhadap orang kulit berwarna, dan memicu demonstrasi keadilan rasial di seluruh dunia.
Video itu digunakan sebagai bukti dalam persidangan Chauvin awal tahun ini. Dia kemudian dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan: pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembantaian.
Dalam persidangan kasus ini, Darnella mengatakan kepada pengadilan menyaksikan kematian Floyd telah mengubah hidupnya.
“Ketika saya lihat George Floyd saya melihat ayah saya, saya melihat kakak saya, sepupu saya, paman saya – karena mereka semua kulit hitam,” jelasnya dengan suara tercekat.
“Dan saya membayangkan bagaimana kalau itu salah satu dari mereka.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putri Mendiang Glenn Fredly Dilarikan ke Rumah Sakit, Idap Radang Paru-paru & Demam Hingga 40 Derajat
Pada bulan Desember yang lalu, terjadi kejadian yang mengharukan di mana si kecil Gewa harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Pria Palestina Ditembak Usai Diwawancara Jurnalis, Bawa Bendera Putih Hendak Selamatkan Keluarga
Usai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Polisi Temukan Gudang Penyimpanan Ijazah Palsu Gibran
Beredar klaim polisi menemukan gudang penyimpanan ijazah palsu milik Gibran
Baca SelengkapnyaDaftar 4 Alumni Kampus Inggris Asal Indonesia Terima Penghargaan dari British Council
Para lulusan kampus Inggris tersebut dapat mendaftarkan diri dan organisasi yang mereka gagas, yang memberikan dampak nyata bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaRemaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnya