Sempat jadi buronan, Nawaz Sharif akhirnya pulang ke Pakistan
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, yang dicari-cari karena mangkir dari panggilan sidang dikabarkan sudah kembali dari Ibu Kota London, Inggris. Dia bakal diadili karena perkara korupsi.
Dilansir dari laman Associated Press, Kamis (2/11), Sharif tiba di Bandara Islamabad dan disambut oleh sejumlah anggota kabinet dari partai penguasa, Partai Liga Muslim Pakistan. Sebagai seorang tersangka korupsi, Sharif masih bisa bersantai karena setelah itu dia dibawa ke sebuah penginapan. Lelaki berusia 67 tahun itu bolak-balik ke London buat menemani sang istri yang tengah berobat.
Akhir Oktober lalu, pengadilan di Pakistan menerbitkan surat perintah buat menangkap Sharif, karena mangkir dalam sidang kasus korupsi. Namun, Sharif masih bisa menghindari penangkapan kalau dia membayar uang jaminan.
Dalam sistem hukum Pakistan dikenal adanya surat perintah penangkapan berjaminan. Itu adalah upaya pemaksaan pertama terhadap pihak-pihak bermasalah dengan hukum supaya muncul di pengadilan. Namun, jika membandel, maka pengadilan bisa menerbitkan surat penangkapan tanpa jaminan, dan Sharif bisa saja langsung dibekuk jika tiba di negaranya.
Biro Akuntabilitas Nasional (NAB), lembaga mirip dengan Komisi Anti Korupsi di Indonesia, menjerat Sharif dengan tiga sangkaan berbeda. Mereka juga menetapkan dua anak lelaki dan seorang anak perempuan Sharif, Maryam, sebagai tersangka perkara rasuah.
Agen NAB menangkap menantu Sharif sekaligus anggota legislatif, Muhammad Safdar setelah di Bandara Islamabad pulang dari London, Inggris, pada 9 Oktober lalu. Safdar dibekuk karena mangkir dari panggilan sidang. Dia diduga turut terlibat korupsi buat memperkaya dirinya dan keluarga Nawaz.
Maryam dan suaminya, Safdar, mulai diadili. Mereka mengajukan nota keberatan tidak bersalah atas seluruh dakwaan. Di dalam surat dakwaan, Sharif beserta anak perempuan dan menantunya dianggap sengaja menyembunyikan kekayaannya dalam saham perusahaan fiktif.
Nama mereka adalah beberapa dari sejumlah tokoh politik, pemimpin negara, sekaligus konglomerat dan pengusaha di dunia ketahuan menyembunyikan uang melalui perusahaan cangkang demi menghindari pajak. Skandal itu terbongkar dari hasil penyelidikan sejumlah pewarta yang mendapat dokumen disebut 'Panama Paper'. Meski begitu, Sharif dan keluarganya menolak dianggap melakukan korupsi.
Sharif terempas dari lingkar kekuasaan setelah Mahkamah Agung menolak pencalonan kembali. Sebab, dia tidak bisa membuktikan sumber harta kekayaannya. Kekayaan seluruh keluarganya kini juga diusut. Kedua anak lelaki dan putrinya juga diduga menyembunyikan duit mereka di perusahaan abal-abal tercatat berada di British Virgin Island. Uangnya mereka belikan properti berharga selangit di London. Dia juga diduga punya dua pabrik di Arab Saudi.
Pendukung setia Sharif di partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), termasuk Maryam, menduga kalau pihak militer Pakistan ada di balik penyelidikan perkara korupsi itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil
Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaTerseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaPernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya